Awards Disway
HONDA

Pelayanan Rumah Sakit Jadi Sorotan dalam Reses Zulasmi Oktarina di Rejang Lebong

Pelayanan Rumah Sakit Jadi Sorotan dalam Reses Zulasmi Oktarina di Rejang Lebong

Dalam reses Zulasmi Oktarina di Rejang Lebong, pelayanan rumah sakit jadi sorotan.--dokumen/rakyatbengkulu.com

REJANG LEBONG, RAKYATBENGKULU.COM – Pelayanan rumah sakit kembali menjadi isu utama yang disuarakan warga dalam agenda reses Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dari Fraksi NasDem, Zulasmi Oktarina, SE, MM, yang digelar di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Curup Timur, pada Jumat, 5 Desember 2025.

Puluhan warga bersama tokoh masyarakat, perangkat kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas hadir untuk menyampaikan langsung aspirasi terkait layanan kesehatan yang dinilai semakin memerlukan perhatian serius pemerintah daerah.

Dalam sesi dialog, sejumlah keluhan disampaikan warga, khususnya mengenai kualitas pelayanan rumah sakit di RSUD M. Yunus (RSMY) Bengkulu.

Perwakilan warga, Rina Sulastri, menegaskan bahwa keluhan terkait lambatnya pelayanan serta minimnya respons cepat petugas kesehatan masih menjadi pengalaman yang sering dialami masyarakat.

BACA JUGA:Warga Desa Tanjung Minta Pemasangan Listrik Gratis dalam Reses Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Aswar

BACA JUGA:45 Sekolah di Mukomuko Lolos Program Revitalisasi 2026, Meningkat dari Tahun Sebelumnya

Kondisi ini, menurut Rina, sangat memberatkan terutama bagi warga Rejang Lebong yang membutuhkan penanganan cepat saat berada dalam kondisi darurat.

Menurut Rina, berbagai persoalan mendasar dalam pelayanan rumah sakit kembali muncul, mulai dari proses administrasi yang dinilai lambat, keterbatasan tenaga medis, hingga fasilitas penting yang belum memadai.

“Beberapa warga menyampaikan pengalaman langsung ketika membutuhkan pertolongan cepat. Namun pelayanan rumah sakit tidak berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Rina.

Selain itu, masalah ketersediaan obat juga menjadi keluhan yang paling banyak disuarakan. Warga mengaku seringkali diminta membeli obat di luar rumah sakit karena stok obat yang dibutuhkan tidak tersedia di RSMY.

BACA JUGA:Berbagi Kasih, Panitia Natal Oikumene Bagikan 250 Paket Sembako untuk Warga Kampung Melayu

BACA JUGA:Pemkab Mukomuko Siapkan Bantuan Rp450 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera, Tahap II Segera Disalurkan

Kondisi ini dinilai tidak hanya menyulitkan, tetapi juga membebani masyarakat yang sebagian besar datang dari wilayah jauh dengan kondisi ekonomi terbatas.

“Warga mempertanyakan kenapa obat tidak tersedia lengkap di rumah sakit rujukan provinsi. Ketika berobat, mereka harus membeli obat di luar karena stok di RSMY tidak ada. Ini tentu membuat warga bertanya-tanya tentang sistem pengadaan obat yang ada,” jelas Rina.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: