Awards Disway
HONDA

Pemkab Mukomuko Gelar Gerakan Pangan Murah Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Nataru

Pemkab Mukomuko Gelar Gerakan Pangan Murah Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Nataru

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko, Elxsandi Ultria Dharma--Bayu/Rakyatbengkulu.com

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, serta menyikapi dampak bencana alam berupa banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah pemasok pangan Sumatera Barat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko mengambil langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan.

Melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pemkab Mukomuko akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) pada 23 Desember 2025 di sejumlah titik lokasi strategis. 

Kegiatan ini bertujuan untuk menekan potensi kenaikan harga bahan pokok sekaligus menjaga daya beli masyarakat menjelang momen hari besar keagamaan dan pergantian tahun.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko, Elxsandi Ultria Dharma, menyampaikan bahwa dampak bencana alam di Sumatera Barat mulai memengaruhi harga sejumlah komoditas pangan strategis di daerah.

BACA JUGA:Rotasi Besar Polri, 19 Perwira Polda Bengkulu Resmi Bergeser Jabatan, Ada Kapolresta hingga Dirlantas

BACA JUGA:APBD Mukomuko 2026 Rp859 Miliar Ditargetkan Langsung Terealisasi Awal Tahun

“Sejumlah bahan pokok memang sudah menunjukkan kenaikan harga, meskipun masih dalam batas wajar. Namun ini harus diantisipasi sejak dini agar tidak berkembang menjadi lonjakan harga yang memberatkan masyarakat, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru 2026,” ujarnya kepada Rakyatbengkulu.com, Sabtu (20/12/25).

Ia mengungkapkan, selain adanya kenaikan harga, beberapa komoditas seperti telur ayam, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabai, hingga kebutuhan pokok lainnya juga mulai mengalami keterbatasan pasokan.

Kondisi tersebut tak lepas dari tingginya ketergantungan Kabupaten Mukomuko terhadap pasokan pangan dari luar daerah. 

Gangguan jalur transportasi akibat bencana alam menyebabkan distribusi tidak berjalan normal, sehingga stok di tingkat pedagang menjadi terbatas.

Menurut Elxsandi, terganggunya distribusi berdampak langsung pada pasokan sejumlah bahan pokok strategis yang selama ini didatangkan dari luar daerah.

BACA JUGA:Wali Kota Bengkulu Serukan Kesiapsiagaan Hadapi Cuaca Ekstrem Saat Nataru

BACA JUGA:Pangkas Impor, Pemerintah Wajibkan Seluruh SPBU Swasta Serap Solar Dalam Negeri di 2026

“Untuk mengantisipasi keterbatasan pasokan, kami juga akan melakukan pemantauan intensif terhadap ketersediaan bahan pokok di pasar-pasar tradisional. Koordinasi juga dilakukan dengan instansi terkait serta para distributor. Dan diharapkan distribusi pangan dapat segera kembali normal begitu akses transportasi di daerah terdampak bencana mulai pulih,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: