KEPAHIANG – Rencana Pemkab Kepahiang untuk melakukan rehabilitasi Gedung Olah Raga (GOR) Desa Tebat Monok sebagai lokasi karantina untuk pasien positif Covid-19, dipastikan batal. Pemkab Kepahiang menilai dalam melakukan rehabilitasi GOR memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Bupati Kepahiang Ir. Hidayattullah Sjahid, MM, IPU mengungkapkan berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan Pemkab Kepahiang, dibutuhkan anggaran mencapai ratusan juta rupiah untuk melakukan rehabilitasi GOR Tebat Monok. Sementara Pemkab Kepahiang belum bisa memastikan kapan Covid-19 akan berakhir, sehingga penggunaan anggaran daerah harus efektif. “Setelah kita hitung-hitung anggarannya terlalu besar, sehingga kita batalkan rencana rehabilitasi. Kita tidak tahu kapan wabah ini berakhir, sementara anggaran kita terbatas. Jadi kita memang harus berhemat anggaran untuk saat ini,” terang Bupati. Kendati demikian, Bupati mengakui bahwa pihaknya telah mempersiapkan beberapa lokasi pengganti GOR Tebat Monok yang akan dipergunakan untuk karantina pasien Covid-19, yakni Guest House Res Area VI, Guest House Pemkab Kepahiang, dan Puskesmas Tangsi Baru. “Ada 33 kamar yang kita persiapkan untuk lokasi karantina. Namun kita berharap semuanya tidak pernah terpakai yang berarti ke depan tidak ada lagi penambahan pasien terjangkit Covid-19 di Kabupaten Kepahiang,” tegas Bupati. Selanjutnya mengenai kapan waktu sekolah mulai kembali berjalan normal, Bupati mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) atas hasil survei yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Gugus Tugas Nasional Covid-19. “Kita tidak ingin terburu-buru menerapkan jadwal masuk sekolah, walaupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sudah mengeluarkan edaran mengenai jadwal sekolah kembali dimulai. Yang jelas Pemkab Kepahiang tetap berpatokan pada keputusan Kemendikbud,” paparnya.(sly)
Lokasi Karantina Batal
Senin 08-06-2020,11:32 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :