BENGKULU - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyampaikan saat ini Provinsi Bengkulu masih berada di zona kuning. Sementara saat ini, pihaknya juga masih menunggu surat dari Tim Gugus Tugas Pusat terkait pelaksanaan new normal. Dimana diketahui sebelumnya, provinsi ini masuk dalam kloter kedua untuk penerapan kebiasaan baru tersebut.
"Posisi sekarang belum diumumkan secara nasional. Tapi suratnya sudah disampaikan ke kita bahwa posisi Bengkulu zonanya adalah kuning. Artinya kita boleh melakukan kegiatan yang terbatas," kata Rohidin, Senin (13/7). Dikatakannya, karena memang protokol larangan berkerumun dari Kapolri juga sudah dicabut. Ia mengimbau agar masyarakat di provinsi ini tetap melakukan pengawalan terhadap indikasi penyebaran Covid-19. Mengingat saat ini virus yang berasal dari China itu telah menjangkiti 163 orang di Bumi Rafflesia. "Saya kira kita tidak perlu takut namun juga harus tetap hati-hati," tambahnya. Ditambahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si per Senin (13/7) tercatat sebanyak 163 orang di Provinsi Bengkulu terpapar Covid-19. Ia menyampaikan pasien positif Covid-19, yang juga memiliki penyakit penyerta lainnya, akan lebih rentan terjadi resiko yang tidak diinginkan. Bahkan sampai kondisi terburuknya adalah meninggal dunia. Sehingga, ia menyarankan agar orang dengan kondisi demikian, tidak disarankan untuk mengunjungi tempat-tempat terindikasi klaster penyebaran. Misalnya ke pasar tradisional. Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan serta menjalankan gaya hidup sehat. "Olahraga rutin, sebaiknya dilakukan. Misalnya lari atau bersepeda. Ini akan meningkatkan imun," kata Herwan. Untuk Kasus konfirmasi Positif Covid-19 yang dilaporkan sembuh berjumlah 103 orang. Pihaknya berharap agar seluruh pasien Covid-19 di provinsi ini, dapat segera sembuh. Dan tidak ada lagi penambahan kasus baru, sehingga dapat menyambut new normal dan kembali beraktivitas seperti biasa. "Kasus konfirmasi positif Covid-19 yang dilaporkan sembuh hari ini adalah kasus 117 dari Kota Bengkulu. Jadi total pasien sembuh itu 103 orang," tukasnya. Terpisah, Walikota Bengkulu Helmi Hasan mengajak masyarakat untuk memahami di masa pandemi Covid-19, dimana harus mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. "Sehingga kalau ada yang terpapar Covid-19 kita harus dewasa dalam menyikapinya. Pemkot Bengkulu telah melakukan tracking. Apakah harus pasar itu ditutup, tentu tidak. karena apabila kita tutup pasarnya Bagaimana dengan kondisi orang yang menggantungkan hidupnya dengan transaksi jual beli di pasar itu," kata Helmi. Dijelaskannya, alasan pihaknya masih membuka pasar adalah mempertimbangkan mata pencaharian sebagai warganya serta perputaran perokonomian yang sebagian besar ada di pasar. "Apakah pemerintah mampu mengganti seluruh kebutuhan mereka, tentu tidak. Makanya solusi adalah yang sakit diobati, yang kena virus harus diisolasi, diberikan tindakan medis," tambahnya. Tinggal persoalan kesadaran masyarakat, lanjut Helmi, pasalnya Satpol- PP juga sudah melakukan himbauan-himbauan terkait physical distancing. Bahkan di tempat-tempat tertentu di Pasar sudah membuat tempat cuci tangan. Masker pun sudah bagikan secara gratis. Selainitu, pihaknya juga sudah menyerukan himbauan yang hampir setiap hari. Bahkan posko juga kita buat sudah di sana. "Jika ada yang terpapar juga maka kita harus hadapi. Caranya adalah mereka diisolasi dan diberikan perawatan medis yang dibutuhkan," tutupnya. (war)Pasien Sembuh Bertambah, Bengkulu Masih Zona Kuning
Selasa 14-07-2020,13:30 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :