PELABAI - Dampak Covid-19 masih terus dirasakan masyarakat. Salah satunya turunnya angka penjualan hewan kurban jelang Idul Adha 1441 Hijriah. Dibanding tahun lalu, penurunan penjualan hewan kurban lebih 50 persen. Dikatakan Ari Nopianto (29), pedagang kambing di Lebong mengaku sampai saat ini dagangannya baru laku 12 ekor. Sementara tahun lalu, ia berhasil menjual kambing untuk kurban hingga 50 ekor. ''Bukan hanya saya, teman-teman penjual hewan kurban lainnya juga mengeluh dagangan tidak laku,'' kata Ari. Kurang lakunya hewan kurban, diduga karena menurunnya jumlah warga yang berkurban. Bahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong yang selama ini berkurban dengan cara mengumpulkan dana PNS secara kolektif, tahun ini meniadakan pemotongan hewan kurban. ''Mudah-mudahan sampai hari H Idul Adha nanti, masih ada yang membeli hewan kurban, kalau tidak bisa bangkrut nasib kami,'' terang Ari. Senada dengan Ucok (50), pedagang sapi yang biasa mengisi pasar daging di Lebong. Sampai Jumat (17/7) ia hanya mampu menjual 9 ekor sapi. Sementara tahun 2019, saat Idul Adha ia berhasil menjual 60 ekor sapi untuk kebutuhan kurban. ''Entah memang karena uangnya yang macet atau karena orang berpikir percuma berkurban kalau tidak boleh mengundang keramaian, kami kurang paham,'' papar Ucok. Pantauan RB, harga pasaran sapi dan kambing jelang Idul Adha tidak mengalami kenaikan. Bahkan nilai jualnya masih sama dengan pasaran Idul Adha tahun lalu. Untuk sapi dengan berat daging di atas 100 kilogram dihargai Rp 15 juta hingga Rp 20 juta. Sedangkan kambing ukuran jumbo dijual Rp 3,5 juta.(sca)
Penjualan Hewan Kurban Kurang Laku
Sabtu 18-07-2020,12:08 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :