Melenggang ke Gelanggang Pilkada

Senin 27-07-2020,11:50 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  Pertarungan Pilkada makin keras menjelang pemungutan suara 9 Desember nanti. Ada pasangan bakal calon yang sudah siap melenggang ke gelanggang Pilkada. Sebaliknya ada pula terancam kandas. Rakyat Bengkulu menelisik Pilbup Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Utara dan Mukomuko. Berikut laporannya.

DARI empat bakal pasangan calon yang mencuat di Pilkada Mukomuko, sampai kemarin, baru dua bakal paslon yang diprediksi aman mendaftar ke KPU Mukomuko. Yakni Paslon H. Choirul Huda, SH dengan Rahmadi, dan Paslon H. Sapuan, SE, MM, AK, CA, CPA dengan Wasri.

Choirul Huda dengan pasangannya, sudah memegang rekomendasi dua partai politik (Parpol) yang punya kursi di DPRD Mukomuko. Yakni Partai Golkar, punya 3 kursi dan Partai Nasdem, punya 2 kursi. Sehingga untuk Paslon ini, sudah memenuhi jumlah kursi dukungan minimal, yakni lima kursi.

Sedangkan Sapuan dengan pasangannya, sementara ini, sudah resmi diusung oleh PKB sebanyak 2 kursi dan Partai Demokrat sebanyak 3 kursi, ditambah dukungan PKPI, satu kursi. Sehingga Sapuan kini sementara mengantongi enam kursi.

Bagaimana dengan dua Paslon lain, yakni Haidir, S.IP dengan Gunarto dan Kuwatono dengan Andy Suhari? Hingga kemarin, Haidir baru memegang rekomendasi dari Partai Perindo, yang punya 3 kursi. Artinya, masih kurang 2 kursi lagi untuk mendapatkan dukungan minimal lima kursi. Informasinya, Haidir juga bakal diusung oleh PAN dan Partai Gerindra. Walaupun sampai kemarin, rekomendasi dari 2 Parpol itu belum diumumkan resmi. Jika benar nantinya kedua Parpol ini memberikan rekomendasi, maka Haidir bakal punya 9 kursi.

Sedangkan Kuwatono, sampai kemarin, belum memegang satupun rekomendasi. Kuwatono yakin, ia akan diusung oleh PDIP yang punya tiga kursi di DPRD Mukomuko. Lalu diusung PKS dan Hanura, masing-masing punya 1 kursi. Sehingga total menjadi 5 kursi. Kuwatono berharap besar dengan PDIP, meski hanya tiga kursi. Sedangkan untuk PKS, diharapkan didapat dari Andy yang menjabat Ketua DPD PKS Mukomuko.

Namun diperkirakan, PDIP bakal memberikan dukungannya ke Sapuan-Wasri. Pasalnya, Wasri sebelumnya merupakan anggota DPRD Mukomuko dari PDIP dan kembali maju jadi Caleg, masih dari PDIP. Jika PDIP sampai memberikan dukungan ke Sapuan, maka Sapuan juga berpeluang mendapatkan 9 kursi.

Jika sampai demikian, diprediksi Pilkada Mukomuko hanya diikuti tiga Paslon bahkan bisa berpeluang hanya dua Paslon, alias head to head. Karena sampai sekarang, Partai yang sampai saat ini belum menerbitkan rekomendasi secara tertulis, Gerindra yang punya 3 kursi, PDIP 3 kursi, PAN 3 kursi, PKS 1 kursi dan Hanura 1 kursi.

Terkait dukungan PDIP, Ketua DPC PDIP Mukomuko, Dedy Kurniawan dikonfirmasi menyebut, belum memegang keputusan final dari DPP PDIP. Apakah akan mengusung Kuwatono atau Sapuan yang juga menggandeng kader PDIP, Wasri. Dengan begitu, belum dipastikan ke Paslon mana yang didukung PDIP.

“Kami belum menerima informasi resmi dari pusat, terkait calon bupati. Semuanya tergantung dengan DPP,” kata Dedy.

Haidir dikonfirmasi, yakin akan dapat dukungan dari Partai Gerindra. Pasalnya, dirinya dengan Gunarto, merupakan kader Gerindra. Apalagi komitmen Partai, bahwa jika dapat, bisa mengusung kader sendiri maju.

“Sampai sekarang masih menjalin komunikasi. Insyaallah, dalam beberapa hari kedepan sudah ada surat resmi dari partai,’’ yakin Haidir.

Selain Gerindra, dirinya juga masih menunggu dari Parpol lainnya, salahsatunya PAN. “Ada PAN dan beberapa parpol lain yang kita tunggu. Untuk lebih yakin, kita menunggu surat mandat sampai ke tangan kita dulu,” kata haidir.

 Sedangkan Paslon Sapuan-Wasri, melalui juru bicara tim relawan, Asra mengatakan, sampai sekarang masih berupaya dukungan Parpol lainnya. Meskipun sekarang ini sudah mengantongi enam kursi. “Mohon do’a dan dukungan masyarakat Kabupaten Mukomuko, untuk kelancaran proses penerbitan rekomendasi partai lainnya yang sebelumnya juga telah menyatakan bersedia berkoalisasi mengusung Sapuan. Langkah ini untuk memenuhi keinginan masyarakat Mukomuko,” kata Asra.

Sedangkan Choirul Huda, sepertinya bakal tidak menggaet dukungan Parpol lainnya. Tampaknya hanya cukup lima kursi, untuk memuluskan langkahnya kembali maju sebagai Bupati Mukomuko. “Saya masih fokus ke penyelesaian tugas saya sekarang, jadi ke politik tidak terlalu banyak mikirnya,” kata Huda.

Pilkada Rejang Lebong, sudah dua pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yang sudah siap melenggang ke gelanggang Pilkada. Pertama, pasangan M. Fikri Thobari-T. Samuji, S.Pd atau FIS. Keduanya menjadi pasangan pertama yang memastikan maju dalam Pilkada RL setelah mendapatkan SK rekomendasi dari PAN dengan 2 Kursi dan Partai Perindo dengan 4 kursi. Mereka juga digadang-gadang tinggal menunggu SK rekomendasi turun dari PDI Perjuangan yang memiliki 4 kursi di dewan Kabupaten RL. Syarat untuk maju dalam Pilkada RL, sedikitnya harus diusung koalisi parpol dengan 6 kursi di DPRD RL.

Pasangan kedua yang siap berlayar dan memastikan akan maju dalam bursa pilkada kabupaten RL yaitu Pasangan Jenderal Bintang Satu Laksamana Pertama TNI Dr. H. M. Faisal Manaf, SE, MM, MCDO-Fatrolazi, SE atau FF. Keduanya memastikan diri dengan mengantongi SK rekomendasi PKB dengan dua kursi dan ditambah Partai Demokrat dengan 4 kursi di DPRD Kabupaten RL. Mereka juga informasinya tinggal menunggu SK rekomendasi dari dua partai berbeda, masing-masing Partai Hanura dan Partai Gerindra dengan masing-masiang dua kursi di DPRD Kabupaten RL.

Sementara itu, pasangan Hj. Susilawati, SE, MM dan H. Ruswan YS, S.Sos, M.Si atau SR saat ini baru mendapatkan tiga kursi dari Partai Nasdem yang merupakan parpol dibawah kepemimpinan istri mantan Bupati RL dua periode ini. Mereka saat ini tinggal berharap mendapatkan tambahan kursi untuk ikut berlayar dan bertarung dalam pilkada RL dari Partai Golkar yang punya lima kursi di dewan.

Sama halnya dengan pasangan SR, pasangan selanjutnya Syamsul Effendi, SE, MM-Hendra Wahyudiansyah, SH atau SAHE yang baru mengantongi 2 kursi dari PKS. SAHE juga tinggal berharap mendapatkan SK rekomendasi dari Partai Golkar jika ingin maju melalui perahu partai politik. Meskipun mereka saat ini masih menempuh jalur perseorangan, namun sepertainya cukup berat. Karena harus memenuhi perbaikan sebanyak 9.808 dukungan. Disisi lain pasangan SAHE saat ini berstatus tersangka dalam kasus pidana pemilu.

Ketua KPU Kabupaten RL Drs. Restu S. Wibowo mengungkapkan, untuk tahapan pilkada saat ini, khususnya terkait pencalonan, masih dalam tahapan calon perseorangan. Dimana KPU saat ini menunggu penyerahan berkas dukungan perbaikan dari pasangan SAHE. Jadwalnya sendiri sedang berjalan saat ini, 25-27 Juli 2020.

‘’Saat ini kita masih menunggu penyerahan berkas dukungan perbaikan dari bakal pasangan calon perseorangan. Karena pada tahap sebelumnya, mereka masih memiliki kekurangan jumlah dukungan dan harus ditambah dalam tahapan perbaikan hingga bisa memenuhi jumlah minimal dukungan yang disyaratkan dalam pencalonan,’’ singkat Restu.

Sementara peta perpolitikan di Kabupaten Kepahiang jelang Pilkada 2020 mendatang, lambat laun mulai mengerucut. Hal ini terlihat hingga saat ini baru ada dua bakal pasangan calon (bapaslon) yang sudah berada dalam posisi aman, untuk mempersiapkan diri dalam kontestasi merebut kursi BD 1 G pada 9 Desember 2020 mendatang.

Kedua Bapaslon tersebut yakni pasangan petahana Hidayattullah Sjahid – Zurdi Nata dan Ujang Syarifudin – Firdaus Djailani. Dikatakan berada di posisi aman, lantaran kedua bapaslon ini saat ini sudah memiliki jumlah kursi sesuai dengan syarat minimal jumlah dukungan kursi untuk maju dari jalur partai politik (parpol), yakni 5 kursi atau 20 persen dari jumlah kursi DPRD Kabupaten Kepahiang.

Diketahui saat ini pasangan petahana Hidayattullah Sjahid – Zurdi Nata saat ini sudah mengumpulkan 11 kursi dri 3 parpol yakni Nasdem (7 kursi), PKS (1 kursi), dan Golkar (3 kursi). Sementara pasangan Ujang Syarifudin – Firdaus Djaelani baru memastikan 6 kursi dari 2 parpol pendukung, yakni PKB (3 kursi) dan Demokrat (3 kursi).

Sebenarnya selain dua bapaslon ini, ada 1 bapaslon lagi yang sudah muncul yakni Edi Sunandar – Iche Rakizah dari jalur perseorangan. Bapaslon ini saat ini masih survival melakukan perbaikan dukungan KTP sebanyak 11.950 dukungan, lantaran hasil pleno KPU Kepahiang beberapa waktu lalu diketahui berkas dukungan untuk pasangan ini banyak yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS), yang jumlahnya bahkan hampir setengah dari jumlah minimal syarat dukungan yakni sebanyak 10.987 dukungan.

Baru Mian-Arie

Saat ini pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkulu Utara (BU) Incumbent Ir. Mian – Arie Septia Adinata (MARI) sepertinya benar-benar akan maju bersama. Bahkan, saat ini pasangan ini sudah berpeluang mengantongi dukungan dari 6 Partai dengan total 20 kursi DPRD.

Menariknya, belakangan Emilia Puspita atau Ita Jamil “muncul” lagi. Ita melakukan pertemuan dengan empat Ketua Parpol BU yang masing-masing memiliki satu kursi DPRD. Keempatnya adanya Perindo, PPP, PKB dan Berkarya.

Ketua PPP Bengkulu Utara, Patimura tak menampik jika pertemuan tersebut terkait dengan Pilkada BU. Pembicaraan tersebut terkait kemungkinan Ita Jamil yang kembali maju dalam Pilkada tahun ini melawan pasnagan Incumbent.

“Sudah ada pembicaraan terkait dukungan kami (empat Parpol, red) pada Ita Jamil. Masih dalam penjajakan,” katanya.

Keempat ketua Parpol tersebut juga meminta Ita Jamil menjalin komunikasi Politik dengan Parpol lain lantaran untuk maju sebagai pasangan calon minimal harus mengantongi enam kursi DPRD. Saat ini mereka masih menunggu kepastian.

“Kita menunggu kepastian, tentunya harus ada enam kursi dan pasangan calon. Sejauh ini ada beberapa nama,” pungkas Patimura.

Sementara itu, Arie Septia Adinata, M.Ap yang juga Ketua DPD NasDem BU menuturkan jika saat ini ia dan Ir. Mian masih fokus melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Terutama terkait dengan penanganan Pandemi Covid-19.

“Namun memang dukungan dari parpol tersebut sudah ada. Namun saat ini kita lebih fokus dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan,” terang Arie.

Sementara Ketua PKPI BU Jhontravolta menuturkan jika sampai saat ini belum ada keputusan remi dukungan dalam pilkada BU. Namun ia tak menampik kemungkinan PKPI akan bergabung dengan pasangan Ir. Mian dan Arie.

“Kemungkinan bergabung dengan koalisi Ir. Mian dan Arie bukan tidak mungkin. Apalagi saat ini memang sepertinya tidak ada nama lain yang akan maju dalam Pilkada,” kata Jhon.

Hari Ini Nasib Edi – Iche Ditentukan Kembali ke pasangan Edi Sunandar – Iche Rakizah yang masih survival mengumbulan perbaikan dukungan KTP. Bahwa hari ini merupakan penentuan nasib pasangan ini, dimana hari ini adalah batas akhir yang diberikan KPU Kepahiang bagi pasangan Edi-Iche untuk bisa menyampaikan perbaikan dukungan KTP-nya sabanyak 11.950 dukungan. Diungkapkan Komisioner KPU Kepahiang Supran Efendi, S.Sos.I bahwa pihaknya memberikan tenggat waktu hingga pukul 23.59 WIB hari ini bagi bapaslon dari jalur perseorangan untuk menyampaikan perbaikan dukungan KTP-nya. "Besok (hari ini, red) merupakan hari terakhir dan akan kita tunggu saja penyampaiannya, kalau nantinya sudah lewat pukul 24.00 WIB kita memastikan tidak akan menerima perbaikan lagi," kata Supran. Supran berharap bapaslon jalur perseorangan ini bisa menyampaikan secara cepat ke KPU Kepahiang, terkait dukungan perbaikan KTP sebanyak 11.950 dukungan tersebut. Nantinya dukungan tersebut akan kembali dilakukan pengecekan, baik total ataupun jumlah sebarannya. "Nantinya setelah kita cek jumlah dukungannya, baru kemudian akan dilakukan verifikasi administrasi. Verifikasi administrasi ini akan menentukan apakah dukungan bapaslon ini bisa lanjut ke tahap verifikasi faktual atau tidak," pungkas Supran. Diketahui sebelumnya, dari hasil rapat pleno yang dilakukan KPU Kepahiang beberapa waktu lalu, diketahui bahwa bapaslon perseorangan Edi Sunandar dan Iche Rakizah Syarief, wajib melengkapi dukungan tambahan sebanyak 11.950 dukungan. Hal ini lantaran berdasarkan tahapan verifikasi yang dilakukan KPU Kepahiang atas dokumen dukungan Bapaslon Perseorangan Edi-Iche, yakni dari 10.987 berkas dukungan, hanya 4.866 berkas dukungan yang dinyatakan memenuhi syarat (MS) dari hasil verifikasi administrasi dan verifikasi factual yang dilaksanakan KPU Kepahiang beberapa waktu lalu. (qia/dtk/sly)
Tags :
Kategori :

Terkait