Perang menyebarkan dampak buruk yang luas bagi kehidupan masyarakat di suatu negara, tidak terkecuali di Yaman. Perang juga berefek kepada kesehatan ibu hamil. Tidak ada fasilitas kesehatan yang mumpuni, sulit mencukupi kebutuhan gizi.
HAMDAN, ABLAS – Peperangan terus memaksa masyarakat Yaman mengiba bantuan internasional, termasuk untuk kebutuhan para ibu hamil. Hal itu dilaporkan Said Mukaffiy dari Tim Global Humanity Response – Aksi Cepat Tanggap. Menurut data yang diterima Said, ibu hamil di Yaman rentan malnutrisi. Keadaan ini disebabkan kolapsnya ekonomi. Akhir Agustus lalu, Aksi Cepat Tanggap mengantarkan puluhan paket pangan untuk ibu hamil di Distrik Ablas dan Hamdan, Kegubernuran Sanaa. “Paket pangan yang diberikan terdiri dari buah-buahan, beras, tepung, bahan pokok sup, keju, dan kacang-kacangan,” kata Said, Senin (14/9). Komposisi makanan itu diharapkan membantu pemenuhan nutrisi ibu hamil dan bayi. Malnutrisi yang dialami ibu hamil sudah dihadapi Yaman bertahun-tahun. Selama 2018, sejumlah 410.000 ibu hamil dan menyusui mendatangi fasilitas kesehatan dalam keadaan malnutrisi akut. Padahal, jumlah itu 87 persen lebih rendah pada 2016, yakni 220.000 ribu, sebagaimana dilaporkan Reliefweb. Ibu hamil dengan malnutrisi juga amat berisiko keguguran yang disebabkan depresi, bersamaan dengan risiko anemia, bahkan kematian saat melahirkan. Bayi yang dilahirkan berpotensi prematur. Ketika mereka tumbuh, risiko kekurangan stunting pun dihadapi. Padahal, stunting atau tubuh kerdil sangat berdampak kepada fisik dan mental anak. Anak yang lahir dari ibu kekurangan gizi berisiko mengalami hal itu lebih besar. “Sebab itu, kita yang masih mampu dapat membantu ibu hamil di Yaman dengan bantuan terbaik kita. Sahabat dermawan bisa membersamai langkah ACT melalui sedekah terbaik di Indonesia Dermawan atau melalui rekening BNI Syariah dengan nomor 88 0000 4348 atas nama Aksi Cepat Tanggap,” kata Said. (rls)Perhatian untuk Ibu Hamil Korban Konflik Kemanusiaan
Kamis 17-09-2020,17:00 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :