MUKOMUKO – Dari 126 SDN di Mukomuko, sekitar 30 persen belum memiliki sambungan internet yang memadai. Sedangkan untuk 47 SMPN, ada 20 SMPN yang kondisinya serupa. Bahkan, pada sekolah di Kecamatan Teras Terunjam dan Selagan Raya, tidak tersambung sama sekali dengan internet. Terlebih ketika kejadian listrik padam.
“Masih banyak sekolah di Mukomuko yang belum mempunyai fasilitas sambungan internet yang memadai. Bahkan ada wilayah yang ketika listrik padam, sinyal internetnya langsung hilang,” kata Operator Dadodik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mukomuko, Sofyan Hadi. Menurut Sofyan, hal itu berdampaknya pada kecepatan sekolah melakukan update data pokok pendidikan (Dapodik). Sehingga persoalan update Dapodik sempat jadi sorotan, karena lamban. Sementara Dapodik tersebut sudah ditunggu-tunggu oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Selain akses internet, lanjut Sofyan, kendala lain yang dihadapi operator sekolah yakni minimnya pelatihan bagi operator sekolah. “Jadi umumnya kendala mengenai Dapodik ini, jaringan servernya lemot, tidak semua sekolah punya fasilitas internet, dan jarang ada pelatihan,” jelas Sofyan. Apalagi aplikasi Dapodik sekarang, lanjut Sofyan, sudah menggunakan aplikasi dengan sistem dan versi terbaru. Hal lainnya yang perlu diperbaiki di sekolah, masih adanya penggunaan email di Dapodik menggunakan akun email pribadi operator. Semestinya, sekolah menggunakan akun email milik sekolah sendiri. “Baiknya, ada Bimtek rutin mengenai Dapodik ini. Terus sekolah bertahap ganti akun email sekolah. Kalau masih pakai email pribadi, nanti takutnya dia mutasi, dia pindah tugas dan lain-lain,” pungkas Sofyan. Sebelumnya pada 25 Agustus 2020, masih ada 14 sekolah yang belum juga tuntas update Dapodik. Terdiri 11 SD dan tiga SMP. Padahal update data dibutuhkan kementerian untuk menentukan alokasi dana bantuan operasional sekolah (BOS) di tiap sekolah.(hue)Puluhan SD dan SMP Tanpa Internet Memadai
Senin 05-10-2020,12:49 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :