Hari Pertama KBM Tatap Muka, SDN 59 Kota Bengkulu Tanpa Jam Istirahat

Senin 22-02-2021,13:52 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU - Setelah beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka yang dimulai pada pekan lalu, Senin (22/2) giliran beberapa Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kota Bengkulu mulai menggelar KBM tatap muka. Seperti yang dilakukan SD Negeri 59 Kota Bengkulu. Pada KBM tatap muka yang baru pertama digelar setelah beberapa bulan menjalani KBM secara daring (online) tersebut, pihak sekolah menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) pada pelaksanaannya sesuai rekomendasi kegiatan belajar tatap muka dari Satgas Covid-19 Kota Bengkulu.

Untuk jam belajar pada KBM tatap muka tersebut, pihak sekolah memberlakukan tanpa jam istirahat bagi siswa agar membatasi mobilitas siswa untuk melakukan kontak fisik dan bermain pada jam istirahat. Siswa kelas rendah yakni kelas 1 sampai kelas 3 jam belajar dilaksanakan hingga pukul 09.30 WIB, sedangkan bagi kelas tinggi yakni kelas 3 sampai kelas 6 jam belajar dilaksanakan hingga pukul 11.00 WIB. Kepala SDN 59 Kota Bengkulu, Ermansiah, S.Pd mengatakan, sesuai Surat Edaran Walikota Bengkulu sebelumnya, pelaksanaan KBM tatap muka bagi sekolah yang ada di Kota Bengkulu wajib mendapatkan izin dan rekomendasi dari Satgas Covid-19. Pihaknya dalam pelaksanaan KBM tatap muka telah melaksanakan Prokes dan mengantongi rekomendasi dari Satgas Covid-19.

"Hari ini kita mulai kegiatan belajar tatap muka. Seluruh sarana dan prasarana protokol kesehatan sudah kita laksanakan, kita juga sudah memegang rekomendasi kegiatan belajar tatap muka dari Satgas Covid-19. Kalau penerapan protokol kesehatannya sangat ketat mulai anak datang wali murid tidak boleh masuk halaman sekolah, mengantar sampai gerbang saja, anak-anak memakai masker, cuci tangan sudah disiapkan dengan air mengalir di sekolah serta di kelas disiapkan hand sainitizernya," sampainya.

Dalam penerapannya, siswa yang mengikuti kegiatan tatap muka di ruang kelas tidak melebihi 50 persen dari jumlah siswa per kelas. Sekolah juga mengatur jarak aman tempat duduk siswa 1 meter dengan pola berjarak agar tidak melakukan kontak fisik. Selain itu setiap warga sekolah diwajibkan menggunakan masker di lingkungan sekolah, tempat cuci tangan dengan air mengalir tersedia di gerbang masuk sekolah dan di depan setiap kelas. Pihak sekolah menyiapkan hand sainitizer di setiap ruang dan kelas.

"Pelaksanaanya kita atur, jadi setiap kelas kita bagi menjadi dua kelompok yang kita agendakan setiap kelompok masuk secara bergantian. Misalkan kelompok A di kelas 1 masuk pada hari Senin, Rabu dan Jumat sementara kelompok B masuk pada Selasa, Kamis dan Sabtu agar jumlah siswa di ruangan tidak melebihi 50 persen," tambahnya. (tok)

Tags :
Kategori :

Terkait