Harga Ayam Potong di Pasar Tradisional Bengkulu Semakin Mahal

Selasa 08-06-2021,10:25 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU - Harga daging ayam potong di tingkat pengecer kemarin (7/6) mencapai Rp 38.000 per kilogram. Pekan lalu, harga masih di kisaran Rp 36 ribu per kilogramnya. Pedagang memprediksi hari ini (8/6), harga akan naik menjadi Rp 40.000 per  kilogram.

Heryanto (33), pedagang ayam potong di Pasar Panorama mengeluhkan harga daging ayam yang terus naik. Bagi dia, harga mahal menyebabkan penjualan sepi, karena masyarakat tak mampu membelinya. ‘’Karena mahal mereka lebih memilih ikan sebagai pengganti,‘’ jelasnya.

Daging ayam kata Heryanto, diperoleh dari pedagang pengumpul, atau yang disebut oleh Heryanto dengan “Bos”. Dia membeli ayam potong hidup dengan pedagang pengumpul seharga Rp 25.500 per kilogram. Harga modal akan membengkak karena harus mengeluarkan biaya membersihkan bulu ayam Rp 1.500 per ekor termasuk membuang kotoran ayam.

Kalau dihitung-hitung berat bulu ditambah kotoran yang dimiliki ayam hidup bisa mencapai  6 ons. Dengan begitu daging ayam yang diperoleh cuma tinggal 4 ons saja, sehingga modal harus jadi 2 kali lipat dari saat ayam diperoleh saat dibeli dari broker ayam tersebut. Parahnya lagi harga modal yang sudah tinggi ini, akan menjadi risiko saat ayam tidak laku. Menjadi tanggungan dirinya sebagai pedagang pengecer, untuk  membayar harga daging ayam dari broker tadi. ‘’Hitungannya misal 5 kilogram saja ayam tidak laku bisa rugi mencapai Rp 150.000,‘’ bebernya.

Menurut Heryanto, jual beli daging ayam bisa berlangsung lebih nyaman dan lancar saat harga stabil, di kisaran Rp 30 ribu saja, dengan harga modal dari ‘’Bos’’ atau broker sebesar Rp 17.000 atau Rp 18.000 per ekor. ’’Kalau harga ayam murah jual beli justru malah lebih cepat dan lancar,‘’ bebernya.

Sementara itu saat wartawan Rakyat Bengkulu mencoba mengkonfirmasi penyebab harga daging ayam mahal, melalui kunjungan langsung ke distributor ayam PT. SMS di Jalan P. Natadirja Kota Bengkulu diperoleh keterangan harga daging ayam hidup dari tingkat distributor memang cukup mahal sebesar Rp 24.500 per kilogram.

‘’Besok aja mas ke pak Yetri karena kewenangan menjawab ada sama bapak,‘’ kata Triyano bagian Penjualan PT. SMS. Meski begitu Triyanto menambahkan, harga meningkat karena stok ayam memang sedikit dan pakan untuk  ayam juga mengalami kenaikan. (iks)

Tags :
Kategori :

Terkait