URAM JAYA - Keseriusan Pemkab Lebong meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) melalui program tanam dua kali dalam setahun, dibuktikan dengan pembasmian tikus secara besar-besaran. Dibantu Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu, hewan pengerat yang menjadi hama utama tanaman padi itu dibasmi dengan cara pengasapan massal serta perburuan manual. Tak mengecewakan, dalam launching gerakan tanam padi bersama Kelompok Tani Setulung di Desa Kota Baru, Kecamatan Uram Jaya kemarin (14/7), dilakukan pemusnahan 36.345 bangkai tikus hasil tangkapan masyarakat di lahan persawahan selama 22 hari belakangan. “Pembasmian tikus ini kami lakukan sebagai bentuk jaminan kepada masyarakat agar tidak ragu mengikuti program MT-2 (masa tanam kedua) tahun ini,’’ kata Bupati Lebong, Kopli Ansori. Dijelaskannya, pengendalian hama tikus itu dibarengi dengan penyaluran bantuan pestisida serta racun khusus pembasmi tikus kepada petani. Selain itu masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani juga dianjurkan melakukan perburuan tikus di lahan persawahan secara massal dan berkelanjutan. ‘’Setiap ekor tikus kami bayar tiga ribu rupiah,” jelas Kopli. Jika masyarakat mendukung penuh program pembasmian tikus serta maksimal mengikuti program MT-2, diyakininya Lebong sanggup menembus IP 200 atau panen padi 5 kali dalam 2 tahun. Diharapnya, masyarakat tidak ragu lagi dalam memutuskan bertanam padi dua kali dalam setahun. ‘’Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada DTPHP Provinsi Bengkulu yang mendukung penuh program kami dalam mewujudkan IP 200,’’ ungkap Kopli. Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu, Ir. Ricky Gunarwan sangat mengapresiasi langkah Pemkab Lebong dalam membasmi tikus. Tidak hanya di Lebong, tikus menjadi musuh utama petani padi se Provinsi Bengkulu sehingga program yang diterapkan Lebong diharapnya juga diikuti kabupaten lainnya. "Kami dari provinsi akan terus mendukung dan salah satu bentuk riilnya melalui pemberian bantuan pestisida dan racun pembasmi tikus,” jelas Ricky. Tidak dipungkirinya, Lebong merupakan salah satu sentra pertanian di Provinsi Bengkulu. Bahkan dengan lahan sawah produktif yang mencapai luas 10 ribu lebih, Lebong termasuk pemasok beras provinsi. Sekalipun praktek tanamnya hanya sekali dalam setahun. “Bayangkan kalau semua sawah di Lebong ditanami dua kali setahun, pasti hasilnya jauh lebih maksimal,” ujar Ricky. (sca)
Musnahkan 36 Ribu Tikus, Bupati Lebong: Setiap Ekor Tikus Dihargai Rp 3 Ribu
Kamis 15-07-2021,13:49 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :