BENGKULU - Penjualan daging sapi di los daging Pasar Minggu dari hari ke hari semakin sepi pembeli. Harga yang masih tinggi per kilogram antara 120 ribu sampai Rp 130 ribu diduga penyebab masyarakat tidak mampu membeli. Apalagi saat ini masih kondisi pandemi Covid-19
Penjual daging di Pasar Minggu, Lis (40) mengatakan tidak dapat mengetahui persis penyebab mengapa penjualan daging sapi saat ini semakin susut sampai membuat keadaan los daging lengang. Penyebab apa karena pandemi atau karena alasan lain juga tidak dapat diketahui persis. Keadaan sepi dan lengang ini kata Lis terjadi setiap hari, bahkan saat hari liburpun seperti hari Minggu keadaannya masih sepi-sepi saja. “Bisa lihat sendiri keadaan los-los yang ada tak ada yang berjualan,” bebernya. Sebelum Pasar Minggu dan Los daging keadaan menjadi sepi sambung Lis, pernah jual beli daging sempat menembus sampai 100 kilogram per hari. Permbelian daging dalam jumlah besar biasanya waktu itu untuk Kebutuhan pesta pernikahan serta olahan panganan Bakso sebagai makanan cukup digemari sebagian masyarakat di Kota Bengkulu. Sekarang keadaannya berbalik 180 derajat, pesta-pesta berkurang serta tukang-tukang bakso mengurangi pembelian daging karena jual beli panganan bakso juga menurun. “Kalau sekarang ini bisa jual 6 kilogram sehari saja sudah syukur sekali, ‘’katanya. Hal senada disampaikan Rio (18) Pedagang sapi di los lain yang tempatnya berdekatan dengan Los daging yang diJaga Lis. Menurutnya keadaan pasar yang sepi sekarang ini sudah sangat memprihatinkan. ‘’Sekarang ini sudah benar-benar sepi mas, jadi dampaknya penjualan daging sangat berkurang sekali,” paparnya. (iks)Permintaan Daging Minim, Penjual Mengeluh
Selasa 31-08-2021,11:44 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :