Waspada Gelombang Tiga

Minggu 26-09-2021,14:33 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU – Gelombang ketiga pandemi Covid-19 bisa ditangkal jika cakupan vaksinasi terus dikebut. Indonesia membutuhkan setidaknya 50 persen cakupan vaksinasi dari total populasi pada akhir 2021 untuk memperkecil kemungkinan terjadinya gelombang ketiga.

Hal itu disampaikan epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko. Dia menjelaskan, ancaman gelombang ketiga semakin besar jika capaian vaksinasi tidak sampai 50 persen pada Desember 2021.

BACA JUGA:  Jembatan Ambruk, Dewan Nilai Tak Bisa Sepenuhnya Salahkan Alam ”Prediksi Desember–Januari itu kemungkinan puncak ketiganya,’’ kata Yunis Sabtu (25/9). Kalaupun capaian vaksinasi bisa sampai 50 persen, masih banyak faktor lain yang bisa memicu lonjakan kasus. Misalnya, jika mobilitas masyarakat tidak dibatasi pada periode libur panjang akhir tahun ini.

Dalam skenario ini, lanjut Yunis, lonjakan kasus diperkirakan terjadi selambat-lambatnya pada Maret 2022. Puncak kasus juga bisa terjadi jika penelusuran kontak berlangsung lambat dan pengawasan pasien isoman lemah.

”Jadi, ya memang bakal mengalami puncak lagi kalau 3T lemah,’’ ujarnya.

Patuhi protokol kesehatan Karena itu, Yunis meminta kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai kondisi yang sudah membaik dan jumlah kasus yang menurun justru membuat lengah. Kewaspadaan dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan tidak boleh mengendur.

Sebelumnya, pemerintah memiliki target 70 persen cakupan vaksinasi pada akhir Desember 2021. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo Usman Kansong.

’’Meski penularan sudah turun, program vaksinasi tidak boleh dikendurkan. Upaya mengendalikan pandemi dan membangun kekebalan komunitas harus terus kita percepat,” katanya.

Karena itu, pemerintah mengajak seluruh masyarakat segera mengikuti vaksinasi. Tidak perlu pilih-pilih karena semua vaksin aman dan berkhasiat.

BACA JUGA:  TNKS Alami Kerusakan Lebih 10 Persen Terkait pemerataan vaksin tersebut, Usman menegaskan bahwa pemerintah juga mendorong unsur-unsur di daerah, terutama yang capaian vaksinasinya masih rendah, untuk melakukan percepatan dan perluasan program vaksinasi.

Berdasar pantauan Kementerian Kesehatan, tingkat mobilitas masyarakat saat ini sudah jauh meningkat jika dibandingkan dengan masa PPKM darurat pada Juli atau masa PPKM level 4 pada awal Agustus. Mobilitas di hampir semua provinsi menunjukkan peningkatan.

Bahkan, tingkat mobilitas di beberapa daerah seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sudah melampaui level sebelum pandemi.

”Belajar dari sebelumnya, beberapa kali lonjakan kasus terjadi setelah melewati libur panjang yang mengakibatkan mobilitas dan kerumunan orang meningkat,” ujar Yunis.

Belum lagi, lanjut Yunis, Indonesia akan menghadapi hari libur keagamaan serta mendekati libur tahun baru yang akan membuat mobilitas masyarakat kian tinggi. Jika hal itu dilupakan, gelombang ketiga bisa benar-benar terjadi.

Rp 10 Per Dosis Pemkab BU sudah menyiapkan dana untuk insentif tenaga kesehatan yang tergabung dalam tim vaksinator atau yang melakukan vaksinasi. Kadis Kesehatan BU, Samsul Maarif, SKM, M.Kes mengatakan tenaga kesehatan mendapatkan insentif Rp 10 ribu per dosis vaksin. Namun pembayarannya dilakukan setiap terhitung tiga bulan dan berbeda masing-masing vaksinator sesuai dengan penanganan masing-masing.

“Kita juga akan segera membayarkan triwulan ketiga. Sesuai arahan Bupati pembayaran insentif vaksinator kita dahulukan mengingat beban kerja mereka tanpa hari libur,” katanya.

BU sendiri mendapatkan tambahan 30 ribu dosis vaksin untuk pekerja perkebunan dan desa produktif. Ini artinya untuk ini saja Pemkab BU harus menyiapkan Rp 300 juta untuk insentif vaksinator dari program vaksinasi pekerja perkebunan dan desa produktif. “Dananya sudah tersedia dari dana refocusing anggaran dan siap kita bayarkan. Jadi nantinya tinggal dihitung dari jumlah dosis yang digunakan dan dibagikan ke tiap-tiap vaksinator,” katanya.

Saat ini sudah ada 60 ribu lebih warga BU yang sudah melakukan vaksinasi. Namun sebagian besar dari mereka belum melakukan vaksinasi dosis kedua. Hingga awal bulan depan, BU menargetkan bisa mencapai minimal 90 ribu warga tervaksinasi.

“Karena kita diberiikan 30 dosis vaksin lagi dan kita targetkan bisa tuntas dalam dua minggu ini. Namun untuk insentif kita pastikan tidak ada masalah karena memang dananya sudah tersedia dan tinggal melakukan proses pembayaran,” pungkas Samsul. (qia/jpg)

Simak Video Berita 

Tags :
Kategori :

Terkait