BENGKULU – MUI Provinsi Bengkulu akan membawa persoalan jual beli chip game online ke komisi fatwa. Adapun dua ormas besar Islam, PB NU dan Muhammadiyah Provinsi Bengkulu sudah pada kesimpulan mengharamkan permainan online tersebut lantaran bermuatan adu nasib.
Lantas bagaimana pula jual beli game online dijalankan para pelakunya? Salah satu pemain yang ditemui sebut saja namanya Iw (24) mengungkapkan, telah sengaja fokus pada "usaha barunya" menjual chip game online. Hal ini dilakoni lantaran sangat menjanjikan. Dalam sehari, dia bisa menghasilkan ratusan ribu rupiah. Hitung - hitungannya, dengan membeli chip 1 billion (B) seharga Rp 55 ribu dia bisa menjual ke pasaran diangka Rp 65 ribu per 1 B. Arinya, per 1 B chip dia berhasil meraih keuntungan Rp 10 ribu. ”Satu hari, bisa 40 B sampai 50 B saya jual,” ujar Iw. Apakah selalu meraih keuntungan? Jelas tidak. Lihat saja penuturan salah seorang pemain game online Erpan (21). Warga Kelurahan Kandang Limun Itu mengaku lebih sering membeli daripada menjual. Namun, tetap saja game online ditekuni, dengan alasan bermain game itu mengasikkan. "Selain itu juga bisa menghasilkan uang. Tetapi sering juga mengalami kerugian lantaran kalah. Beli 1 B bisa menghasilkan 10 B bahkan lebih. Bisa untuk dijual, kalau kalah ya beli lagi,” ucap Erpan. BACA JUGA: Chip Game Online Ramai Diperjualbelikan, MUI Bawa ke Komisi FatwaAsyiknya Game Online Bikin Ketagihan dengan Harapan Untung Menjanjikan
Rabu 06-10-2021,08:42 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :