Asyiknya Game Online Bikin Ketagihan dengan Harapan Untung Menjanjikan

Rabu 06-10-2021,08:42 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU –   MUI Provinsi Bengkulu akan membawa persoalan jual beli chip game online ke komisi fatwa. Adapun dua ormas besar Islam, PB NU dan Muhammadiyah Provinsi Bengkulu sudah pada kesimpulan mengharamkan permainan online tersebut lantaran bermuatan adu nasib.

Lantas bagaimana pula jual beli game online dijalankan para pelakunya? Salah satu pemain yang ditemui sebut saja namanya Iw (24) mengungkapkan, telah sengaja fokus pada "usaha barunya" menjual chip game online.

Hal ini dilakoni lantaran sangat menjanjikan. Dalam sehari, dia bisa menghasilkan ratusan ribu rupiah. Hitung - hitungannya, dengan membeli chip 1 billion (B) seharga Rp 55 ribu dia bisa menjual ke pasaran diangka Rp 65 ribu per 1 B.

Arinya, per 1 B chip dia berhasil meraih keuntungan Rp 10 ribu. ”Satu hari, bisa 40 B sampai 50 B saya jual,” ujar Iw. Apakah selalu meraih keuntungan? Jelas tidak. Lihat saja penuturan salah seorang pemain game online Erpan (21).

Warga Kelurahan Kandang Limun Itu mengaku lebih sering membeli daripada menjual. Namun, tetap saja game online ditekuni, dengan alasan bermain game itu mengasikkan.

"Selain itu juga bisa menghasilkan uang. Tetapi sering juga mengalami kerugian lantaran kalah. Beli 1 B bisa menghasilkan 10 B bahkan lebih. Bisa untuk dijual, kalau kalah ya beli lagi,” ucap Erpan.

BACA JUGA:  Chip Game Online Ramai Diperjualbelikan, MUI Bawa ke Komisi Fatwa

 

Adu Nasib = Haram

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PW NU) Bengkulu Dr. KH.  Zulkarnain Dali, M.Pd menegaskan permainan game online, yang sifatnya mengadu nasib adalah haram.

Apalagi terjadi transaksi jual beli chip atau koin yang menjadi taruhan dalam permainan itu. “Tidak dibenarkan dalam hukum Islam,” sebutnya. Walaupun ada pemain game online yang bermain tidak membeli chip, ini juga tidak diperbolehkan.

Karena ditakutkan menjadi ketagihan. “Tetap tidak boleh, nanti ujung-ujungnya beli juga,” lanjutnya. Sementara itu, kemarin RB berhasil mewawancarai penjual chip salah satu game online yang sedang marak.

Terpisah, Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Provinsi Bengkulu melalui Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Dr. Abdul Hafiz juga menyampaikan hal serupa. Dikatakan, jual beli chip dalam game online tidak diperbolehkan dan tergolong haram.

BACA JUGA:  Orangtua Resah, Dewan Setuju Game Online Diblokir

Karena lanjutnya, membeli chip untuk bermain game online ada skema untung - untungan atau spekulasi. Jual beli yang diperbolehkan yaitu barang yang nyata, bermanfaat dan alat pembayarannya harus pasti.

“Semua permainan dengan metode yang sama itu tidak diperbolehkan,” terangnya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohimin, M.Ag mengatakan akan membahas hal ini ke Komisi Fatwa. Untuk menentukan hukum haram atau tidaknya, jual beli chip game tersebut. “Saya belum tahu model game itu secara khusus. Nanti akan saya teruskan ke komisi fatwa,” kata Rohimin. (cw1/ rakyatbengkulu.com)

Simak Video Berita 

 
Tags :
Kategori :

Terkait