Ekonomi Bengkulu Tumbuh 3 Persen, Pengamat: Tidak Terlalu Luar Biasa

Senin 15-11-2021,13:19 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Ekonomi Provinsi Bengkulu triwulan I sampai dengan triwulan  III  tahun 2021 berada dalam pertumbuhan sebesar 2,36 persen.

Membaiknya penanganan Covid-19, ditambah kinerja ekspor yang terus membaik menjadi pemicunya.

Bahkan proyeksinya sampai masuk triwulan 4, pertumbuhan ekonomi di Bengkulu akan terus stabil dan naik antara 3 sampai dengan 4 persen.

BACA JUGA:  2022, Pemkab Lebong Sudah Terapkan Smartgov Pengamat Ekonomi Bengkulu Prof. Dr. Kamaludin, SE, MM mengatakan dari tangkapan informasi data sebelumnya, pergerakan ekonomi tidak ada yang terlalu luar biasa karena sekarang sudah ada di posisi 2 bulan terakhir.

“Menurut hemat saya data-data di atas memasuki ujung tahun tidak akan ada pergerakan yang luar biasa. Karena tinggal 2 bulan ke depan,” ujarnya.

Meski begitu pergerakan tetap terlihat dan terbaca meski mengalami pelambatan sehingga ekonomi sampai akhir tahun ada dikisaran 3 persen.

“Tapi tidak dapat tembus 4 persen,” paparnya.

Ekonomi Tumbuh
Sebelumnya diketahui berdasarkan data dari BPS Provinsi Bengkulu Ekonomi Provinsi Bengkulu sampai dengan triwulan III-2021 (c-to-c) mengalami pertumbuhan sebesar 2,36 persen.

Pertumbuhan terjadi pada 14 lapangan usaha.

Tiga lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 9,23 persen diikuti oleh Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 9,22 persen dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 8,34 persen.

Hanya saja, Pertanian, Kehutanan dan perikanan  yang memiliki peran dominan  mengalami pertumbuhan sebesar 2,22 persen.

Ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan III-2021 terhadap triwulan III-2020 (y-on-y) tumbuh sebesar 2,47 persen.

BACA JUGA;  Disinyalir Banyak Pemilik Kebun Sawit di Atas 25 Ha Tak Berizin Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 15,98 persen diikuti oleh Komponen PK-RT sebesar 0,58 persen; komponen PMTB sebesar 0,55 persen dan Komponen PK-P sebesar 0,22 persen.

Sedangkan, Komponen PK-LNPRT terkontraksi sebesar 5,03 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB tumbuh sebesar 5,32 persen. (iks)

Tags :
Kategori :

Terkait