SELUMA, rakyatbengkulu.com - Jaringan Peduli Perempuan Bengkulu (JPPB) menyoroti pembubaran paksa terhadap kaum perempuan yang menggelar aksi penolakan tambang pasir besi PT Faming Levto Bakti Abadi di Desa Pasar Seluma, selama empat malam lima hari.
BACA JUGA: Aksi Protes Tambang Pasir Besi Dibubar Paksa, Pendemo Diamankan JPPB juga menyayangkan tindak aparat saat membubarkan massa. "Ini tak elok ketika rakyat bersuara, perempuan bersuara dibubarkan paksa. Bukannya ini bagian dari demokrasi yang dilindungi UU, ruang dialog harus diciptakan untuk mendengar mereka,” kata Koordinator JPPB, Fonika Toyib. Selain itu, yang menjadi sorotan sikap pemerintah daerah dalam menyikapi polemik penolakan tambang pasir besi di Pasar Seluma. "Kami mendesak hentikan penyelesaian secara represif,” tegasnya. Sementara itu, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Bengkulu mendukung para masyarakat Desa Pasar Seluma menolak tambang pasir besi. Koordinator Daerah Aliansi BEM Nusantara Bengkulu Muhammad Fhariz Alatas mengatakan, mereka akan mengawal apapun perkembangan terkait dengan polemik tambang pasir besi yang menimbulkan konflik sosial di masyarakat. "Kami akan mengawal terkait konflik ini. Dan poin utama tuntutan warga yaitu menghentikan aktivitas pertambangan pasir besi di Seluma, khususnya di Desa Pasar Seluma," kata Fhariz usai melakukan konsolidasi dengan sejumlah perwakilan masyarakat. Menurutnya, BEM Nusantara Bengkulu mengunjungi masyarakat untuk memastikan kejadian yang sebelumnya terjadi. Yaitu, pembubaran paksa ibu-ibu penolak tambang oleh aparat kepolisian. "Kita datang ke sini, karena kawan-kawan BEM secara pribadi memiliki rasa simpati dan empati terhadap masyarakat di Pasar Seluma ini,” jelasnya.JPPB Soroti Pembubaran Paksa Aksi Perempuan Tolak Tambang
Jumat 31-12-2021,15:27 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :