BENGKULU, rakyatbengkulu.com - Operasi pasar 8 ton minyak goreng (migor) menyebabkan antrean mengular, Selasa (8/3). Menariknya, usai membeli masyarakat diminta mencelupkan jarinya ke tinta seperti pelaksanaan Pemilu untuk mencegah masyarakat antre berulang.
Operasi pasar ini digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan PT. Marhum Roda Mas Abadi selaku distributor. Operasi pasar minyak goreng kemasan tersebut dilaksanakan di kawasan Jalan S. Parman Kota Bengkulu. Dalam operasi pasar tersebut pihak penyelenggara menyiapkan sebanyak 8 ton minyak goreng kemasan yang dijual kepada masyarakat. BACA JUGA: Migor Non Subsidi Juga Menghilang Dalam operasi pasar ini pihak penyelenggara menjual minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 13.500 per liter, sedangkan untuk minyak goreng kemasan premium dijual dengan harga Rp 14.000 per liter. Tingginya antusias masyarakat atas operasi pasar minyak goreng ini mengakibatkan masyarakat yang didominasi emak-emak dan perempuan tersebut, rela antre untuk mendapatkan minyak goreng hingga antrean mengular. Branch Manager PT. Marhum Roda Mas Abadi, Anggoro mengatakan, pada operasi pasar kali ini pihaknya menyiapkan minyak goreng kemasan sebanyak 8 ton. "Kita selaku distributor menyiapkan sebanyak 8.000 liter minyak goreng kemasan yang memang dikhususkan untuk operasi pasar hari ini," sampainya, Selasa (8/3). Sementara itu, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Bengkulu, Firman Surya mengatakan, dalam operasi pasar kali ini untuk mencegah terjadinya kericuhan pihaknya memberlakukan penanda bagi masyarakat yang membeli minyak goreng. Masyarakat hanya diperbolehkan satu kali untuk membeli. Bagi yang telah membeli diwajibkan untuk mencelupkan jari ke tinta yang telah disiapkan sebagai penanda.Operasi Pasar Migor, Antrean Mengular, Dicelup Tinta Usai Membeli
Selasa 08-03-2022,13:42 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :