Ganti Rugi Migor Subsidi Belum Dibayar

Minggu 20-03-2022,10:33 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

  BENGKULU – Pemilik toko sembako di Pasar Panorama yang selama ini menjual minyak goreng (Migor) subsidi mengeluhkan ganti rugi atau rafaksi penjualan Migor subsidi, karena belum dibayarkan oleh pihak distributor.

Dimana sebelumnya, pedagang memiliki stok Migor yang dibeli dengan harga nonsubsidi.

Namun setelah adanya kebijakan subsidi dari pemerintah, stok Migor yang lama itu diambil oleh pihak distributor, selanjutnya diganti dengan stok Migor subsidi yang harganya jauh lebih murah dari stok yang lama.

Selisih harga itu dijanjikan akan dibayar oleh pihak distributor. Namun hingga dicabutnya kebijakan Migor subsidi, rafaksi tersebut tak kunjung dibayar oleh distributor. Hal ini dikeluhkan pedagang sembako Yunalis (58).

BACA JUGA:  Subsidi Migor Dicabut, Stok Masih Langka “Waktu sebelum subsidikan minyak di toko saya banyak ada sekitar 200 dus, saya ambil dengan harga yang mahal. Tapi terpaksa kami jual murah karena kebijakan subsidi itu.

Dan sampai kini belum ada ganti ruginya. Untuk ngurusnya kami juga bingung, mana modal kami bertumpuk di minyak itu dan tidak bisa berputar lagi.

Mau ngambil stok minyak banyak juga sudah tidak bisa lagi saat ini karena duit pengganti subsidi kami belum dibayar,” keluhnya.

Dilanjutkannya, untuk saat ini Migor yang sudah stabil masuk adalah merek Siip dan untuk merek yang lain stoknya masih minim.

“Kalau yang merek Siip kita ada 15 dus, untuk merek Rose Brand dan Tawon belum ada masuk di toko kita,” ujarnya.

Dijelaskannya, harga jual Migor merek Siip saat ini Rp 21 rb per liter, Sunco Rp 25 ribu per liter dan Rose Brand Rp 25 ribu per liter.

Era: Kami Disuruh Tunggu 3 Bulan
Pedagang sembako lainnya, Era (30) mengatakan untuk ganti rugi dari rafaksi minyak goreng ini sudah pernah ditanya ke distributor.

BACA JUGA:  Penundaan Pemilu Lecehkan Hak Konstitusional Warga Namun distributor mengatakan untuk menunggu tiga bulan lagi. “Kami mikirnya tiga bulan itu lama, kami kan mau mutar lagi uang itu,” keluhnya.

Ditambahkannya, saat ini stok Migor sudah lumayan lancar.

“Untuk harga jual tinggi melambung karena tidak ada subsidi lagi. Untuk Siip yang 1,8 liter itu kita jual dengan harga Rp 45 ribu hingga Rp 46 ribu, Fortun bantal Rp 24 ribu per 1 liter dan Tawon ukuran 2 liter Rp 48 ribu,” pungkasnya.

Baca Selanjutnya>>>
Tags :
Kategori :

Terkait