Kembali S & N

Rabu 13-04-2022,08:27 WIB
Reporter : redaksi rb
Editor : redaksi rb

 

PEMIMPIN baru dari stok lama. Anda pun sudah terlalu tahu: Imran Khan berhasil dilengserkan. Pakistan punya perdana menteri baru: Shehbaz Sharif. Dalam status tersangka. Kasus korupsi.

Umurnya kini 70 tahun. Shehbaz sudah pernah ditahan enam bulan tapi belum disidangkan di pengadilan. Oktober lalu Shehbaz dikeluarkan dari tahanan –dengan uang jaminan.

Sampai Imran lengser Minggu lalu, kasus Shehbaz belum juga disidangkan.

Kini Shehbaz perdana menteri. Kekuasaan mungkin bisa menyelesaikan kasusnya –kalau KPK di sana punya mekanisme SP3. "Perkara ini penuh dengan motif politik," ujar Shehbaz berkali-kali.

Waktu itu kakaknya, Nawaz Sharif, menjabat perdana menteri Pakistan. Harus dilengserkan. Dengan segala cara. Termasuk dengan tuduhan korupsi. Sang kakak ditahan. Penahanannya dramatis sekali.

Di tahanan Nawaz sakit. Tidak boleh ditangani dokter pribadi. Harus dokter tahanan. Sakitnya semakin parah. Setelah debat di publik yang seru akhirnya Nawaz diizinkan berobat ke London. Salah satu anaknya memang tinggal di sana.

Kekhawatiran sebagian publik pun Pakistan benar: ia tidak mau pulang lagi –biar pun sudah sembuh. Sampai sekarang belum pernah disidangkan.

Maka adiknya, dan putrinya yang sangat sangat cantik itu, Maryam, diincar KPK sana. Berkali-kali mereka diperiksa dalam kasus korupsi yang melibatkan Sang Kakak. Akhirnya Sang Adik ditetapkan sebagai tersangka.

Waktu itu jabatan sang adik baru saja menjadi ketua umum partai keluarga ini: PML-N. Ia baru menggantikan jabatan Sang Kakak yang sedang ditahan. Sang Kakak tidak diberhentikan, tapi didudukkan sebagai semacam ketua Dewan Syura partai. Sedang Sang Putri, Maryam, menjadi semacam ketua harian di partai itu.

Mereka memang keluarga politik. Juga keluarga kaya raya. Tergolong kaya lama –untuk membedakan dengan fenomena OKB. Perusahaannya banyak: besar dan besar sekali. Pabrik bajanya terkenal. Pabrik gulanya di mana-mana.

Mereka sangat mengerti ekonomi.

Mereka suka geregetan melihat pengelolaan ekonomi negara. Lalu terjun ke politik.

Sang kakak berhasil menjadi perdana menteri.

Dijatuhkan.

Jadi perdana menteri lagi.

Dijatuhkan lagi.

Lalu jadi perdana menteri lagi.

Masih dijatuhkan lagi. Bahkan, kali itu, sampai masuk tahanan tanpa fasilitas khusus.

Pertama jadi perdana menteri, di umur 40 tahun, Nawaz mengganti ideologi nasionalis klan Bhutto ke ekonomi liberal. Privatisasi dilakukan. Bisnis penukaran uang asing dibuka, infrastruktur dibangun dan ekonomi dikibarkan.

Tapi koalisinya pecah. Terjadi krisis politik. Militer campur tangan lagi. Nawaz mengatasi krisis dengan membubarkan parlemen.

Baca Selanjutnya>>>
Tags :
Kategori :

Terkait