KEPAHIANG, rakyatbengkulu.com – Membengkaknya anggaran belanja di Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Kepahiang, menimbulkan banyak tanda tanya.
Dalam SIRUP-LKPP tahun anggaran ini, belanja di BKD Kabuaten Kepahiang jumlahnya fantasis mencapai angka Rp 170,4 miliar. Menariknya, di dalam mata anggaran tersebut, diantaranya adalah kegiatan Analisis Perencanaan dan Penyaluran Bantuan Keuangan senilai Rp 119,3 miliar. Lalu, ada Pengelolaan Dana Darurat dan Mendesak senilai Rp 23,3 miliar. Serta, Penyediaan Bahan Logistik Kantor senilai Rp 1,2 miliar. BACA JUGA: Bangun Terus, Azaz Manfaat Nomor Dua Menurut Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kepahiang, Andrian Defandra, SE, M.Si berdasarkan hasil penyusunan yang dilakukan Banggar DPRD Kabupaten Kepahiang akhir tahun anggaran 2021 lalu, item Analisis Perencanaan dan Penyaluran Bantuan Keuangan merupakan anggaran yang diperuntukan untuk Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). “Kalau untuk bantuan keuangan itu nanti larinya ke DD/ADD. Namun untuk pengelolaan dana darurat, saya juga belum tahu persis ke mana arahnya,” ungkap Andrian Defandra. Terkait penyaluran DD/ADD, pihaknya akan meminta kepada Pemkab Kepahiang agar bisa tepat waktu dalam menyalurkan bantuan keuangan DD/ADD. Karena berdasarkan informasi yang didapat, anggaran tersebut baru saja dicairkan bulan ini. “Terkait dana darurat, kita jelas pertanyakan kepada BKD. Karena terus terang, kami belum pernah membahas mengenai dana darurat dan mendesak sebesar Rp 23 miliar ini. Ini tentu akan kami pertanyakan peruntukannya, karena anggaran itu jumlah sangat besar,” tegas Aan sapaan akrab Andrian Defandra.Dewan Pertanyakan SPH Utang Proyek di BKD, Nominalnya Rp 21 M
Senin 18-04-2022,13:52 WIB
Editor : redaksi rb
Kategori :