Uji Bibit Genjah, Hitungan Balai per Hektar Hasilkan 10,2 Ton

Sabtu 02-07-2022,05:06 WIB
Reporter : Muharista Delda
Editor : Heru Pramana Putra

TUBEI, RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong berencana uji coba bibit padi jenis genjah.

Benih padi varietas unggulan terbaru itu, disiapkan untuk Musim Tanam Pertama (MT-1) yang akan dilaksanakan serentak Oktober.

 ''Bibit padi genjah itu akan kami uji coba tanam di lahan BBI (balai benih ikan, red) di Desa Nangai Tayau, Kecamatan Lebong Tengah,'' ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperkan Kabupaten Lebong, Hedi Parindo, SE.

 

BACA JUGA: La Nina Sebabkan Produksi Padi di Bengkulu Menurun

 Luas lahan sawah yang disiapkan untuk percobaan mencapai 4 hektare.

Keunggulan jenis genjah adalah usia panen yang lebih singkat.

Yakni hanya 70 hari setelah tanam.

''Selain itu per malai menghasilkan sedikitnya 200 bulir padi sehingga panen akan lebih banyak dibanding varietas lain,'' terang Hedi.

 Sesuai penghitungan Balai Besar Penelitian Padi, varietas genjah per hektare akan menghasilkan 10,2 ton padi.

Jika hasil percobaan membuktikan padi genjah cocok dengan kondisi tanah di Lebong, bibit itu akan dibagikan ke petani dengan jangkauan lebih luas.

''Dengan begitu harapan Lebong bisa menjadi daerah mina padi akan lebih terbuka,'' tuturnya.

BACA JUGA: Harga Sayuran Meroket Petani di Rejang Lebong Malah Was-was

 Sementara Wakil Bupati Lebong, Fahrurrozi mengatakan, jika semua petani menanam padi jenis genjah Lebong bisa mewujudkan Indeks Panen (IP) 200 atau tanam 3 kali setahun.

Itu artinya Lebong bisa memproduksi padi 11 ribu ton per musim tanam dengan cakupan luas lahan 9 ribu hektare.

''Kalau 3 kali tanam artinya 33 ribu ton setahun,’’ sebutnya.

 Diketahui, Disperkan berencana mengembangkan padi varietas genjah karena selama ini banyak petani yang masih berprinsip cukup tanam sekali setahun.

BACA JUGA: Masih Beroperasi, Karyawan Pastikan Pemandu Lagu dan Tamu Pria Tidak Meninggal di Tempat Karaoke

Dengan rentang panen yang lebih singkat diharap petani tertarik tanam dua kali, bahkan tiga kali setahun.

Jika semua petani tanam 3 kali, diyakini serangan hama tikus akan menurun. 

 

Kategori :