Dalam usulan itu Garuda minta potongan utang, potongan bunga, potongan cicilan, minta jangka waktu pembayaran yang panjang, dan banyak lagi.
Garuda juga mengajukan program kerja: apa yang dilakukan agar bisa berlaba. Lalu pelan-pelan membayar utang yang sudah ringan itu.
Usulan Garuda itu diajukan ke para penagih. Dilakukan voting. Mereka ternyata menyetujui permintaan Garuda itu. Garuda menang. Ia bangkrut tapi menang.
Sri Lanka pun akan mengajukan usulan ke IMF. Sama. Akan minta potongan utang dan cicilan. Minta perpanjangan waktu pembayaran. Bahkan minta utangan baru.
Usulan itulah yang akan dibawa Ranil ke Washington DC, markas besar IMF, bulan depan.
Tergantung IMF. Usulan itu akan dikaji di sana. Lalu didiskusikan. IMF tentu juga punya keinginan.
Yang harus ditampung di proposal itu. IMF tidak mau bantuannya tidak menyelesaikan masalah.
Apalagi ini bukan baru sekali. Sri Lanka sudah 16 kali menyerah ke IMF –kali yang ke 17 ini sebagai negara bangkrut.
Permintaan IMF Anda sudah hafal. Bahkan hafal urutannya. Kurangi belanja negara. Kurangi subsidi. Devaluasi. Liberalisasi. Jual aset negara. Naikkan pajak.
Maka negosiasi akan berjalan amat alot. Panjang. Apalagi kalau parlemennya juga kuat. Ikut campur.
Tapi Gota adalah Presiden yang kuat. Diguncang kebangkrutan seperti ini pun ia tidak jatuh.
Ia lebih kuat dari Presiden Soeharto di krisis 1998 –mungkin karena tidak ada Harmoko di sana.
Sambil menunggu usulan pemerintah Sri Lanka disusun, rakyat harus sabar.
Ketika menunggu jalannya negosiasi rakyat harus lebih sabar lagi.
Sulit.
Bahan bakar yang sudah dibatasi itu tinggal cukup untuk satu hari besok. Pernah ada sedikit angin surga.