BACA JUGA: Siswanya Hanya 6 Orang, Tak Ada Siswa Baru, Sekolah Ini Tutup
Mangcik, setiap hari berangkat ke tempat usahanya mulai pukul 07.00 WIB dan biasanya baru pulang pada pukul 21.00 WIB.
Terkadang, Mangcik juga menginap untuk merawat dan menjaga tanamannya.
Mengawali ceritanya, Mangcik menuturkan awalnya ia hanya fokus pada budidaya tanaman hias saja.
Tanaman yang ia rawat selalu tumbuh dengan sehat dan cantik.
Hingga suatu hari, ia mendapatkan saran dari salah satu langganannya, untuk mencoba membudidayakan tanaman bonsai juga.
BACA JUGA: Ditetapkan Tersangka, Owner Arisan Online Samudera Tak Ditahan Karena Hamil
“Tanaman bonsai pertama yang saya rawat adalah, jenis bonsai Ulumus yang saya beli dengan harga Rp 150 ribu.
Tanaman ini saya rawat sepenuh hati sehingga tumbuh menjadi sangat cantik, hingga akhirnya ada yang tertarik menawar dan membelinya seharga Rp 2 juta,” ujar Mangcik.
Dari hasil penjualan bonsai pertamanya, Mancik jadi berpikir ternyata jual beli tanaman bonsai ini jauh lebih menguntungkan dari pada menjual tanaman hias biasa.
Ia pun menjadi semakin aktif, untuk mempelajari bagaimana cara merawat dan membudidayakan tanaman itu.
Seiring berjalannya waktu, koleksi tanaman bonsai miliknya menjadi semakin banyak dan beragam.
“Walaupun waktu itu tidak ada yang berniat untuk membeli tanaman saya.
Saya tetap optimis, suatu hari saya akan berhasil membuat tanaman yang akan membuat siapapun merasa rugi jika tidak memilikinya,” katanya.
Hingga suatu ketika pada tahun 2012 Mangcik berhasil membuat satu tanaman bonsai berukuran besar yang megah dan indah.
Tanaman itu, berhasil ia jual dengan kolektor bonsai seharga Rp 70 juta.