BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Rabies merupakan infeksi virus yang menyerang otak dan sistem syaraf manusia. Virus rabies yang disebut lyssavirus menginfeksi manusia melalui gigitan hewan. Oleh karena itu, penyakit ini termasuk zoonosis.
Hewan utama yang jadi penyebab penyebaran rabies adalah anjing, kelelawar, kucing dan monyet. Di Indonesia, rabies atau biasa disebut penyakit anjing gila masih jadi ancaman kesehatan masyarakat.
BACA JUGA:Ingin Memiliki Kucing Liar, Kamu Bisa Ikuti Tahapannya Mulai dari Rescue, Foster dan Adopt
World Health Organization (WHO) mencatat rabies dan anthrax merupakan penyakit terabaikan yang memakan banyak korban jiwa. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, ditemukan 11 kematian akibat rabies, 95 persen diantaranya disebabkan gigitan anjing.
Menurut WHO, rabies dapat menyebabkan 60.000 kematian per tahun. Sebenarnya rabies bisa dikendalikan dengan vaksinasi, namun tidak mudah untuk dilakukan.
BACA JUGA:Mudah! Ini Dia Cara Mencairkan Pinjaman Dana Siaga di BPJS Ketenagakerjaan
Rabies pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1884, ditemukan oleh Schrool (Belanda) pada kuda. Kemudian pada tahun 1889, Esser W, J dan Penning menemukan rabies pada anjing. Sementara tahun 1894, virus rabies pertama kali menyerang manusia yang ditemukan EV De Haan dari Belanda.
Di Provinsi Bali, penyakit rabies muncul kembali pada 14 November 2008, menimpa seorang warga Banjar Giri Darma, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Bandung dan sampai sekarang rabies perlu diwaspadai.
BACA JUGA:4 Ciri Master Rem Mobil Rusak, Perhatikan dan Lakukan Pemeriksaan Rutin
Gejala masa inkubasi virus rabies bervariasi antara 4 - 12 minggu. Setelah masa inkubasi, orang yang terinfeksi virus rabies akan mengalami gejala seperti flu, demam, kelemahan otot, kesemutan atau rasa terbakar di area yang terkena rabies.
Selain itu sakit kepala, mual dan muntah, gelisah, kebingungan atau merasa terancam tanpa sebab, hiperaktif, halusinasi, insomnia, kesulitan menelan saat makan atau minum dan air liur berlebihan. Gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap, dimulai dengan gejala mirip flu dan berkembang jadi gangguan syaraf yang parah.
BACA JUGA:Tips Penting: Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Lolos Pinjaman di Pegadaian!
Meski bisa berakibat fatal, pasien tetap punya peluang untuk sembuh jika segera diobati setelah terpapar virus rabies. Ada beberapa cara untuk mengobati gigitan hewan yang menularkan rabies ke manusia. Caranya cuci luka bekas gigitan dengan air mengalir dan sabun sesegera mungkin selama 15 menit.
Baru kemudian beri antiseptik, segera bawa ke rumah sakit untuk kembali dilakukan pencucian luka dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR). Lalu mengobati cedera sesegera mungkin dapat mencegah gejala dan kematian secara efektif.
BACA JUGA:'Marhun Bih' Rp 400 Juta, Berikut Syarat Pengajuan Pinjaman Usaha Syariah