HONDA

Awas! Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Mukomuko Meningkat Jadi 83 Orang, Dinkes Lakukan Ini

Awas! Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Mukomuko Meningkat Jadi 83 Orang, Dinkes Lakukan Ini

Dinkes lakukan ini untuk atasi kasus gigitan hewan penular rabies di Mukomuko yang meningkat jadi 83 orang.--ANTARA/Ferri

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melaporkan bahwa jumlah kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di daerah tersebut mengalami peningkatan.

Per 25 September 2024, catatan menunjukkan bahwa jumlah korban gigitan telah mencapai 83 orang, meningkat dari 76 orang pada bulan sebelumnya. 

Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Mukomuko, Ruli Herlindo menjelaskan bahwa pada bulan September 2024, telah terjadi penambahan tujuh kasus baru.

"Kasus gigitan HPR di Mukomuko pada bulan September sama dengan jumlah yang tercatat di bulan Agustus, yaitu masing-masing sebanyak tujuh kasus," tuturnya dikutip antaranews.com, Senin, 14 Oktober 2024.

BACA JUGA:Kasus Stunting di Rejang Lebong Masih Tinggi, Capai 8,28 Persen: Upaya Serius Percepatan Penurunan Stunting Di

BACA JUGA:ASN Tak Netral di Pilkada 2024 Terancam Sanksi, Sekda Rejang Lebong Ingatkan Pentingnya Netralitas

Dari 83 kasus gigitan yang dilaporkan, Ruli menjabarkan bahwa bulan Januari mencatatkan jumlah kasus tertinggi dengan 16 kasus.

Diikuti oleh bulan Maret yang tercatat 13 kasus, Februari 12 kasus, April 10 kasus, dan bulan-bulan lainnya dengan angka yang lebih rendah.

Pada bulan Mei tercatat tiga kasus, bulan Juni delapan kasus, dan baik bulan Juli maupun September masing-masing tujuh kasus.

Meskipun terdapat penambahan, Ruli mengindikasikan bahwa tren jumlah kasus gigitan HPR menunjukkan penurunan yang positif seiring peningkatan kesadaran masyarakat.

BACA JUGA:4 Peserta CPNS Rejang Lebong Gunakan Nilai SKD Tahun Lalu, Tidak Wajib Ikuti Tes Ulang

BACA JUGA:Jalan Penghubung Talang Benih dan Dusun Sawah Ditutup Sementara Akibat Jembatan Amblas

Salah satu faktor yang berkontribusi pada penurunan jumlah kasus ini adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pencegahan dari gigitan hewan, terutama HPR seperti anjing, kucing, dan kera.

Masyarakat pun lebih memahami pentingnya menghindari interaksi dengan hewan yang berisiko menggigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: