Perang Enam Hari
Israel mengalahkan Mesir, Yordania dan Suriah. Israel juga menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan dalam perang enam hari pada Juni 1967.
BACA JUGA:Kredit di BPJS! Tenor Bisa 30 Tahun, Punya Rumah Impian Seharga Rp500 Juta Bukan Lagi Mimpi
Permukiman Yahudi di wilayah pendudukan Israel dimulai tak lama setelahnya dan berlanjut hingga saat ini di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Dataran Tinggi Golan.
Saat hari raya Yahudi, Yom Kippur tanggal 6 Oktober 1973 Negara-negara Arab menyerang, namun Israel berhasil menghalau serangan itu.
BACA JUGA:Mitos Kucing Calico Belang Tiga, Kucing Raja yang Diyakini Membawa Hoki dan Kaya Raya
Intifada Pertama dan Perjanjian Oslo
Intifada atau yang berarti perlawanan dalam Bahasa Arab dilakukan Palestina melawan pemerintahan Israel, berkecamuk dari tahun 1987 hingga 1993. Israel dan PLO menandatangani sebuah deklarasi Pada 1993 mengenai prinsip-prinsip otonomi Palestina.
Kemudian melakukan negosiasi rahasia selama enam bulan di Oslo dan memulai proses perdamaian yang hingga kini masih belum tercapai. Setelah 27 tahun di pengasingan, pemimpin PLO Yasser Arafat kembali ke wilayah Palestina untuk mendirikan Otoritas Palestina pada Juli 1994.
BACA JUGA:Baca Al Waqiah Saat Sedang Sakit, Allah Ringankan Sakitnya, Dapat Syafaat pada Hari Kiamat
Intifada Kedua
Intifada kedua dimulai pada 28 September 2000, ketika Ariel Sharon, pemimpin oposisi Partai Likud Israel, melakukan kunjungan provokatif ke kompleks Masjid Al Aqsa. Saat itu, ribuan pasukan keamanan ditempatkan dalam dan sekitar Kota Tua Yerusalem.
Israel menanggapi gelombang bom bunuh diri yang terjadi pada tahun 2002 dengan menginvasi Tepi Barat dalam operasi terbesarnya sejak perang tahun 1967.
Pada Januari 2005 setelah kematian Arafat, Mahmoud Abbas yang seorang moderat mengambil alih kepemimpinan Otoritas Palestina.
September 2005 pasukan Israel terakhir meninggalkan Gaza setelah 38 tahun menduduki wilayah itu.