BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Konflik Israel-Palestina, dimana Hamas melancarkan serangan mendadak yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel adalah konflik dan perang Israel-Palestina yang terbaru dalam tujuh decade terakhir.
Bagaimana awal mula konflik Israel dan Palestina yang terus berseteru hingga saat ini? Berikut kronologinya.
BACA JUGA:Rumah Sakit Indonesia Diserang, Konflik Hamas Vs Israel Tewaskan Ribuan Korban Jiwa
Umat Yahudi Dijanjikan Tanah Air
Lebih dari 100 tahun yang lalu, pada 2 November 1917, Menteri Luar Negeri Inggris saat itu Arthur Balfour menulis surat pada Lionel Walter Rothschild, seorang tokoh komunitas Yahudi Inggris. Surat itu hanya berisi 67 kata, namun dampaknya terhadap Palestina masih terasa hingga saat ini.
Surat ini dikenal dengan Deklarasi Balfour yang isi perjanjian mengikat pemerintah Inggris untuk "mendirikan rumah nasional bagi orang Yahudi di Palestina" dan memfasilitasi "pencapaian tujuan ini".
BACA JUGA:Gunakan Lidah Buaya dan Minyak Zaitun, Bantu Rawat Rambut Rontok Secara Alami
Tahun 1919 tentangan dari Palestina pertama kali muncul pada Kongres di Yerusalem. Pada tahun 1922, Liga Bangsa-Bangsa menetapkan kewajiban Mandat Inggris di Palestina, termasuk menjamin “pendirian rumah nasional Yahudi”.
Ini yang kemudian menjadi Israel. Pada tahun 1936-1939 Inggris berhasil menumpas pemberontakan Arab di Palestina.
BACA JUGA:Waw! Modal Kecil Cuma Rp100.000 Sudah Punya Reksa Dana. Ini Dia Paling Aman
Berdirinya Negara Israel
Pada 14 Mei 1948 ketika adanya deklarasi pendirian negara Israel Konflik semakin memuncak. Ini semakin ditolak oleh Palestina dan kemudian dimulailah Perang Al-Nakhba, perang yang diartikan sebagai “malapetaka”.
Setelah perang, pasukan Israel menghancurkan lebih dari 400 desa Palestina dan sekitar 760.000 pengungsi Palestina melarikan diri ke Tepi Barat, Jalur Gaza dan negara-negara tetangga.
BACA JUGA:Kenali Latar Belakangnya, Pelajari Janji-Janji Politiknya, Tips Memilih Wakil Rakyat
Akibatnya wilayah Yerusalem terbagi menjadi dua bagian, dimana wilayah barat dikuasai Israel dan bagian timur dikuasai Yordania. Ini membuat Palestina bergejolak untuk menyerang Israel.