BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Semua orang pasti ingin segera bertemu jodohnya. Begitu pula jika orang tersebut sudah cukup umur untuk membina rumah tangga dengan seseorang yang namanya telah tertulis di belahan jiwa untuknya.
Mencari pasangan terbaik bukanlah perihal yang sangat mudah. Beberapa orang merasa sangat mudah untuk bertemu belahan jiwa mereka.
BACA JUGA:Mitos Kucing Liar Melahirkan di Rumah Menurut Kitab Primbon, Banjir Rezeki Bagi Pemilik Rumah
Mereka sudah saling kenal selama beberapa hari, bertemu tidak lebih dari tiga kali, tetapi mereka sudah memutuskan untuk memulai sebuah hubungan yang lebih serius atau menjalin komitmen bersama.
Ada juga yang sudah lama saling kenal, menjalin hubungan bertahun-tahun, mengenal baik kedua keluarga, namun entah kenapa tidak menikah.
BACA JUGA:5 Mitos Menabrak Kucing Ini Bikin Was-was, Benarkah Bisa Mendatangkan Kesialan?
Di dunia ini, mitos dan tradisi budaya tidak bisa dipisahkan meski di zaman modern. Banyak mitos yang diturunkan dari nenek moyang kita yang masih dipercaya masyarakat. Termasuk kebudayaan Tionghoa sangat kental dengan tradisi kunonya.
Kali ini kita akan membahas secara khusus tradisi masyarakat asal Tionghoa yang masih berlaku hingga kini. Berikut 4 mitos Tionghoa yang masih dipercaya penduduk setempat.
BACA JUGA:Mitos Memelihara Kucing: Sulit Hamil hingga Picu Kemandulan, Benarkah?
Pertama jangan jadi pengapit pengantin lebih dari tiga kali. Menjadi pengapit pengantin fungsinya membantu calon pengantin dalam segala kebutuhan di hari pernikahannya.
Mereka biasanya mengenakan jas dan gaun ala pengantin. Tugas seperti itu sungguh mulia, karena mereka meluangkan waktu sepanjang hari untuk membantu kedua mempelai.
BACA JUGA:Mitos Kucing Hitam: Pertanda Kesialan Hingga Jelmaan Penyihir, Benarkah?
Namun, tugas tersebut tidak boleh dilakukan lebih dari tiga kali. Konon, seseorang yang telah jadi pengapit pengantin lebih dari tiga kali akan sulit bertemu jodoh.
Kedua dilarang menggunakan baju pengantin jika belum menikah. Mitos pernikahan Tionghoa ini ditujukan bagi mereka yang belum menikah. Konon, mereka yang mengenakan gaun pengantin tetapi belum menikah akan kesulitan mencari pasangan.