BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Pernah mendengar Myopia? Jika belum, ini saatnya mengenal apa itu Myopia.
Myopia patut diwaspadai, terlebih lagi terhadap anak kecil. Jika gejala awal sudah terlihat, lebih baik secepatnya dilakukan antisipasi.
Pasalnya, Myopia ini lebih bahaya efeknya terhadap anak. Kalau dibiarkan, maka Myopi akan diderita anak hingga dewasa.
Lalu apa Myopia itu, sampai bisa membahayakan terhadap anak – anak?
Dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Myopia adalah rabun jauh, atau disebut juga mata minus. Jadi yang dimaksud anak dengan Myopia ini, anak yang dia dapat melihat dekat dengan jelas, namun pandangannya menjadi buram atau kabur saat melihat jauh.
Myopia ini erat pula kaitannya dengan genetik atau keturunan. Masih dirilis Kementerian Kesehatan, anak dengan kedua orang tuanya juga terkena Myopia, maka sang anak jauh lebih rentan.
BACA JUGA:Sudah Tidak Tahan! Ingin Cepat Kawin, 526 Anak Dibawah Umur di Kepahiang Datangi Pengadilan
Bahkan jika kedua orang tuanya juga mengalami mata minus itu, sang anak bisa 6 kali lebih berisiko terkena Myopia.
Bagaimana jika salah satu orang tua yang sudah mengalami Myopia? Maka pada anak, risiko juga terkena hal yang sama, menjadi 3 kali.
Meski bisa lebih kecil terkena Myopia, namun tetap harus diwaspadai. Apalagi selain faktor genetik, ada faktor lingkungan dan karakteristik individu tertentu juga turut mempengaruhi.
BACA JUGA:Pinjaman Renovasi Rumah: per Bulan Hanya Rp2.037.300, Syarat Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Myopia terjadi ketika pertumbuhan bola mata kita lebih cepat dari yang seharusnya. Dan bila ini terjadi pada masa anak yang lebih kecil, maka pertumbuhan Myopia bisa menjadi lebih cepat.
Apa sebab? Dikarenakan pada masa tersebut, mata sang anak sedang tumbuh cepat.
Lalu bagaimana lingkungan turut mempengaruhi? Di era saat ini, nyaris setiap anak sudah melihat bahkan mengenal handphone.