BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Pneumonia adalah peradangan akut pada jaringan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan virus.
Pneumonia dapat diidentifikasi melalui gejala yang ringan hingga berat, peradangan ini juga dikenal dengan istilah paru-paru basah.
BACA JUGA:Sering Disalahgunakan, Tanaman Kecubung Bermanfaat Mengobati Penyakit Khusus Pria
Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) pada salah satu atau kedua paru. Kondisi tersebut menyebabkan alveoli dipenuhi cairan atau nanah, sehingga membuat penderitanya sulit bernapas.
Pneumonia menjangkit bayi yang sistem kekebalan tubuhnya masih dalam tahap berkembang dan menimbulkan gejala yang tidak jauh berbeda dengan orang dewasa. Salah satunya batuk terus menerus.
BACA JUGA:Hati-hati, Ternyata 6 Buah-buahan Ini Mengandung Kolesterol Tinggi
Orang tua sebaiknya tidak menunggu hingga anaknya pincang untuk memastikan bahwa anak tersebut benar-benar sakit, apalagi anak tersebut mengidap pneumonia.
Bila pernapasan anak menjadi cepat dan anak tampak kesulitan bernapas, sebaiknya orang tua segera membawa anak ke dokter. Di bawah ini gejala pneumonia pada bayi yang perlu diketahui.
BACA JUGA:Melembabkan Kulit dan Cerahkan Wajah, Ini 5 Manfaat Tanaman Lidah Buaya untuk Kulit Wajah
Pertama batuk lendir. Pneumonia yang disebabkan infeksi virus, bakteri atau jamur seringkali menyebabkan batuk pada bayi. Batuk biasanya berlangsung beberapa hari atau lebih.
Jika keadaannya memburuk, batuknya mungkin disertai lendir atau kotoran. Terkadang bayi juga kesulitan mengeluarkan dahak sehingga sulit mengetahui apakah ia menderita pneumonia atau tidak.
BACA JUGA:Gunakan Masker Tepung Beras dan Tomat: Rahasia Kulit Bersih dan Glowing
Kedua bayi tak bernafsu meminum ASI atau susu formula. Bayi akan terlihat tidak sehat dan sangat lemah.
Selain itu, bayi tersebut menangis terus menerus karena merasa tubuhnya tidak sehat. Jika bayi kamu tidak mau menyusu sama sekali, ia mungkin mengalami dehidrasi.
BACA JUGA:Mengantuk di Pagi Hari, Konsumsi Kafein Malam Hari, Kurang Tidur dan Kekurangan Cairan