5. Hama dan penyakit
Hama dan penyakit dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman kelapa sawit, sehingga tanaman kelapa sawit tidak dapat menghasilkan tandan yang besar dan berisi.
Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara rutin untuk mencegah kerusakan pada tanaman kelapa sawit.
BACA JUGA:Bukan Daerah Penghasil Utama Sawit, Pemkab Rejang Lebong Terima DBH Sawit Rp5 Miliar
6. Pengelolaan tanaman
Lakukan kastrasi secara tepat, pemupukan secara tepat, dan panen secara tepat.
7. Kastrasi
Kastrasi adalah kegiatan membuang semua bunga jantan dan bunga betina pada tanaman kelapa sawit yang baru mulai berbunga.
Kastrasi dilakukan untuk mengalihkan nutrisi untuk produksi buah yang tidak ekonomis ke pertumbuhan vegetatif, sehingga tanaman kelapa sawit akan tumbuh lebih tinggi, lebih besar, dan lebih kuat.
BACA JUGA:Dana DBH Sawit Kabupaten Mukomuko 90 Persen Digunakan untuk Infrastruktur, Menuai Kritikan
8. Pemupukan
Pemupukan adalah kegiatan memberikan hara tambahan pada tanaman kelapa sawit. Pemupukan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman kelapa sawit, sehingga tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pemupukan tanaman kelapa sawit dilakukan secara rutin, yaitu setiap 6 bulan sekali. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan disesuaikan dengan umur tanaman kelapa sawit dan kondisi tanah.
BACA JUGA:Multiguna! Ini 4 Alasan Minyak Kelapa Sawit Menjadi Unggulan di Dunia, Manfaat dan Kegunaan
9. Panen
Panen adalah kegiatan memetik tandan buah kelapa sawit. Panen dilakukan secara tepat waktu, yaitu pada saat tandan buah telah mencapai kematangan fisiologis.