Walaupun dinyatakan gagal namun pesawat rakitan Abbas sempat bertahan di udara selama 10 menit. Abbas Ibnu Firnas juga dikenal sebagai ilmuwan Muslim serba bisa.
BACA JUGA:8 Cara Agar Email Anda Tidak Hilang, Awal Desember 2023 Google Hapus Gmail
Abbas menguasai berbagai bidang mulai dari kedokteran, keilmuan, bahkan kesenian. Beliau amat sangat pintar dalam berpuisi, melantunkan syair dan sebagainya.
Karena hal itu, pada zaman itu Abbas Ibnu Firnas sangat populer dan jadi ilmuwan bagi para cendekiawan lainnya.
BACA JUGA:Final! Pajak Rokok Tahun 2024 Dibagikan ke Daerah Rp22,8 Triliun: Cek Lengkapnya di Sini
Ibnu Al Haytham
Ilmuwan Muslim selanjutnya yang berpengaruh dalam kemajuan teknologi adalah Ibnu Al Haytham (di barat dikenal dengan Alhazen).
Ibnu Al Haytham berasal dari Basrah, Irak dan merupakan pegawai pemerintahan namun akhirnya Ibnu Al Haytham menyadari bakatnya adalah menjadi ilmuwan baik fisika maupun filsafat.
BACA JUGA:10 Tips Ampuh Menghilangkan Bau Badan, Badan Wangi Meski Tanpa Parfum
Kitab Al- Manazir Karyanya terhimpun dan diterjemahkan dengan judul The Book of Optic dan berisi 7 volume berisikan teori-teori mengenai cahaya.
Ibnu Al Haytham menentang teori Euclid dan Ptolemeus tentang benda tampak, karena cahaya berasal dari mata manusia.
BACA JUGA:Legenda, Misteri dan Keunikan dari Pulau Salah Namo di Sumatera Utara
Ibnu Al Haytham mengemukakan meskipun teori ini salah, namun yang benar adalah cahaya yang masuk kemudian dipantulkan oleh benda tersebut.
Kemudian cahaya masuk ke mata dan terjadilah proses penglihatan. Uniknya, karya ini ia ciptakan saat dipenjara di Kairo.
BACA JUGA:Pajak Rokok Tahun 2024: Bengkulu Mendapatkan Rp169,8 Miliar! Ini Daerah Terbesar di Sumatera