Salah satu kelebihan Al-Kindi adalah memperkenalkan filsafat Yunani kepada umat Islam setelah terlebih dahulu mengubah gagasan asing tersebut ke dalam Islam.
BACA JUGA:Anggaran Dana Proyek Jalan Tahun 2024 di Provinsi Bali: Ini Rincian per Daerah
Al-Kindi banyak menulis karya di berbagai bidang, mulai dari metafisika, etika, logika dan psikologi. Juha kedokteran, farmakologi, matematika, astrologi dan optik.
Kemudian menyebutkan topik kehidupan nyata seperti parfum, pedang, zoologi, kaca, meteorologi dan gempa bumi.
BACA JUGA:Suka dengan Pantai, Ini Dia 5 Gaya Foto Kece saat Sedang Hangout
Al-Biruni
Abu Raihan Muhammad bin Ahmad Al-Biruni adalah seorang matematikawan, astronom, fisikawan dan sarjana.
Dia juga seorang ensiklopedia, filsuf, pengelana, sejarawan, ahli geografi Persia, apoteker dan guru yang berjasa besar dalam bidang matematika, filsafat dan obat-obatan.
BACA JUGA:Fantastis! Nyaris Setengah Triliun Anggaran Dana Proyek Jalan Tahun 2024 untuk Provinsi Papua
Al-Biruni lahir di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva, di wilayah Danau Aral di Asia Tengah, yang saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Persia.
Dia belajar matematika dan astronomi di bawah bimbingan Abu Nashr Mansur. Al-Biruni adalah sahabat filosof dan ahli kedokteran Abu Ali Al-Hussain bin Abdullah bin Sina/Ibnu Sina.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Buah yang Baik Dikonsumsi Saat Anak Demam, Ampuh Turunkan Panas
Dia juga seorang sejarawan, filsuf dan ahli etika Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat ilmu pengetahuan Ma'mun Khawarazmshah.
Abu Raihan Al-Biruni juga datang ke India bersama Mahmud dari Ghazni dan fasih dalam beberapa bahasa, termasuk Yunani, Suriah, Berber dan Sansekerta.
BACA JUGA:Provinsi Banten! Anggaran Dana Proyek Jalan Tahun 2024 Hanya Rp 106,7 Miliar: 4 Daerah Nihil