Salimuzzaman Siddiqui
Salimuzzaman Siddiqui adalah seorang ahli kimia asal Pakistan yang punya pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Pakistan.
Dia memelopori teknik mengisolasi campuran kimia unik dari tumbuhan seperti Neem (Azadirachta indica), Rauwolfia dan lain-lain.
BACA JUGA:Baby Monster Adik Blackpink: Akhirnya Debut! Ahyeon Tak Ikut Debut, Ini Alasannya
Siddiqui merupakan pendiri dan direktur dari Institut Penelitian Kimia H.E.J yang telah berjasa dalam merintis penelitian bidang farmakologi terhadap tanam-tanaman di Asia Selatan yang substansi kimiawinya yang kemudian diambil dan digunakan untuk obat-obatan.
Hasil penelitiannya yang pertama adalah pada tahun 1931 mengenai isolasi agen antiarithmik dari akar-akar tanaman Rauwolfia serpentina. Substansi yang ditemukannya diberi nama Ajmalin.
BACA JUGA:Anggaran Dana Proyek Jalan Tahun 2024 di Provinsi Papua Barat: Ini Rincian per Daerah
Setelah itu alkaloid ekstrasi lainnya adalah Ajmalicin, (C21H24N2O3), Isoajmalin, Neoajmalin, Serpentin dan Serpentinin. Banyak diantaranya yang masih dipakai di seluruh dunia untuk mengobati kegagalan jantung dan penyakit jiwa.
Siddiqui adalah orang pertama yang memperkenalkan zat anthelmintik, antifungal, antibakterial dan antivirus dari Neem kepada ahli kimia di seluruh dunia.
BACA JUGA:Lakukan 4 Cara Ini untuk Meredakan Gejala Penyakit Ambeien
Pada tahun 1942, dia berhasil mengekstraksi 3 campuran minyak Neem bernama nimbin, nimbinin dan nimbidin. Zat-zat ini digunakan sebagai pestisida alami.(**)