BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI), Dr. Isma Yatun, dalam kapasitas sebagai Ketua Panel Eksternal Auditor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guteres di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat.
Ketua BPK RI didampingi oleh 11 anggota Panel dari 11 negara yaitu Kanada, Chili, Cina, Perancis, Jerman, India, Italia, Filipina, Russia, Swiss, dan Inggris.
BACA JUGA:Mutasi! Kepala Samsat Jabat Sekretaris BPKD Provinsi, Sosok Pejabat BPSDM jadi Sekretaris Kominfotik
Ketua BPK RI, Dr. Isma Yatun, foto bersama Sekjen PBB Antonio Guteres di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat. --rls/rb
BACA JUGA:Cara Paling Aman Menggunakan Set Top Box agar Tidak Meledak dan Cepat Rusak
Kepada Sekjen PBB, Isma Yatun menekankan pentingnya pengelolaan risiko yang efektif karena situasi konflik, paska COVID-19 dan tekanan inflasi dan mata rantai global. Hal ini mengakibatkan adanya tantangan pendanaan termasuk masalah likuiditas.
BACA JUGA:5 Rekomendasi TV LED 24 Inch Cocok untuk Anak Kosan dengan Kualitas Full HD
Untuk itu, Panel mengharapkan adanya strategi pendanaan yang terstruktur dengan baik. Panel juga membahas pengelolaan pendanaan perubahan iklim dan transformasi digital di PBB.
BACA JUGA:Ditutup 25 November 2023, Begini Syarat Penerima Beasiswa Mahasiswa Berprestasi Rejang Lebong
Antonio Guteres menghargai peran Auditor dalam mengawal pengelolaan keuangan dan kinerja PBB. Sekjen PBB menjelaskan bahwa permasalahan pendanaan dan likuiditasnya adalah masalah yang penting dan kompleks.
BACA JUGA:Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami: 15 Solusi Mudah untuk Kulit Bersih
PBB akan selalu berupaya memperbaiki kinerja dengan terus mengembangkan berbagai skenario untuk memastikan keberlanjutan pendanaan ke depannya.
BACA JUGA:Cara Memudarkan Flek Hitam: 6 Resep Masker Alami dengan Mudah di Rumah
BPK RI menjadi anggota Panel Eksternal Auditor PBB sejak tahun 2016. BPK menjadi Wakil Ketua UN Panel pada tahun 2022, dan menjadi Ketua UN Panel pada tahun 2023.