BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Musim kemarau yang cukup panjang membawa dampak bagi kesehatan masyarakat.
Sebut saja penyakit diare yang belakangan banyak menyerang anak-anak dan orang dewasa.
BACA JUGA:Skuter Matik Listrik Lambretta Elettra Hadir dengan Kecepatan Tertinggi 110 Kilometer per Jam
Kesulitan mendapatkan air bersih, udara berdebu dan lingungan yang menjadi tidak sehat membuat kondisi kesehatan masyarakat menurun, terutama daya tahan tubuh.
Dr. Egi Yudhistira menjelaskan diare pada anak-anak dan orang dewasa belakangan ini disebabkan bakteri.
BACA JUGA:Lagi Heboh! Nyamuk Wolbachia Disebut Bisa Mencegah Penularan Penyakit DBD, Benarkah?
Jenisnya amebiasis dan shigellosis. Khusus bakteri amebiasis disebabkan oleh parasit dan bakteri.
Bagaimana bakteri ini bisa sampai ke manusia? Menurut dr. Egi pada musim kemarau masyarakat kekurangan air bersih, sehingga memilih membeli dari usaha air galon. Nah persoalannya air galon ini juga belum terjamin kebersihan dan asal usulnya.
BACA JUGA:4 Kesalahan dalam Penggunaan Lampu Hazard, Astra Motor Bengkulu Beri Edukasi
"Kemungkinan air yang dibeli tadi itu terkontaminasi bakteri, sehingga untuk beberapa kondisi ketika memakai air yang dibeli tadi terjadilah terkontaminasi bakteri yang menyebabkan anggota keluarga terkena diare," terang dr. Egi.
Dia menambahkan masalah diare pada anak selain tertular dari air, bisa juga dari makanan.
BACA JUGA:Ketahui, Sejuta Manfaat Air Kelapa untuk Kesehatan dan Kecantikan
Nah makanan yang tidak bersih atau sudah terkontaminasi dengan bakteri bisa menyebabkan anak terkena diare, lantaran ulah parasit atau bakteri.
Bisa juga karena cuaca menyebabkan terkena diare, cuaca yang tidak menentu kadang kemarau, hujan panas, kadang dingin sehingga membuat daya tahan tubuh menurun.