BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Jahe merah yang memiliki nama latin Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma adalah tanaman yang sering jumpai di sekitar kita. Jahe merah kerap digunakan sebagai tanaman obat tradisional dan bumbu dapur.
Jahe merah mengandung zat shogaol dan gingerol sebagai antioksidan. Kadar zat gingerol pada jahe merah lebih tinggi dibanding dengan jahe gajah ataupun jahe biasa yang ukurannya besar.
Jahe merah dapat ditanam di lahan terbuka dengan secara langsung atau ditanam dengan mengunakan polybag jika tidak memiliki lahan yang cukup luas.
Nah, untuk kamu yang ingin membudidaya jahe merah, berikut adalah cara benar menanamnya.
BACA JUGA:Resep Ramuan Teh Jahe, Minuman Hangat yang Ampuh Mengatasi Masuk Angin
1. Penyiapan Media Tanam
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk menanam jahe merah yaitu tanah yang sudah digemburkan atau dibajak.
Tanah ini terlebih dahulu diberi pupuk kandang jika dilahan terbuka, jika Anda mengunakan media tanam oolybag perbandingan tanah dengan pupuk kandang adalah 1:1.
Media tanam yang sudah diberi pupuk kandang tersebut dibiarkan kurang lebih 7 hari agar terjadi proses fermantasi secara alami dan tanah sudah siap untuk di tanami Jahe Merah.
BACA JUGA:Ramuan Ajaib Mengatasi Sembelit: Minuman Herbal dari Bahan Jahe, Madu dan Daun Senna
2. Pemilihan Bibit Jahe Merah
Untuk pemilihan bibit jahe merah berupa rimpang bisa Anda dapatkan di pasar tradisional dengan ciri-ciri diantaranya:
a. Ukuran Rimpang Besar.
b. Fisik Rimpang masih terlihat segar tidak keriput.
c. Tidak ditemui kecacatan atau bekas terserang hama.