Kemudian ketika sampai di Kraton Plered, Raja Amangkurat I langsung jatuh hati terhadap Roro Oyi.
Dikarenakan umurnya masih belia, maka Roro Oyi ini dititipkan kepada Ngabei Wirareja yang merupakan salah seorang mantrinya untuk mengurus Roro Oyi sampai dewasa kelak.
Akan tetapi secara tidak sengaja Roro Oyi ini bertemu dengan Pangeran Adipati Anom yang merupakan putra Mahkota dari Kerajaan Mataram dan anak sulung dari Raja Amangkurat I.
Cinta pada pandangan pertama, Pangeran Adipati Anom langsung jatuh cinta terhadap Roro Oyi. Walaupun sebenarnya Pangeran Adipati Anom ini tahu kalau Roro Oyi merupakan calon selir untuk ayahandanya.
Namun Pangeran Adipati Anom ini tidak bisa menahan perihal perasaannya, dan Roro Oyi ternyata juga memiliki perasaan yang sama dan juga jatuh hati pada lelaki muda tersebut.
Dikarenakan perasaan cinta yang mendalam dan tidak kesampaian, hal ini membuat Pangeran Adipati Anom patah hati dan jatuh sakit.
Ratu Wandansari yang merupakan istri dari Pangeran Pekik yang merupakan nenek dari Pangeran Adipati Anom iba. Akhirnya Pangeran Pekik mempertemukan Roro Oyi dan Pangeran Adipati Anom dengan memboyongnya ke keraton putri.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Candi Borubudur yang Dibangun Pada Masa Kerajaan Mataram Kuno
Setelah mereka bertemu akhirnya sakit mental yang dialami Pangeran Adipati Anom sembuh. Harapan dari Pangeran Pekik, Raja Amangkurat I akan mengalah dan mengizinkan Adipati Anom untuk menikah dengan Roro Oyi dikarenakan keduanya sudah saling mencintai.
Akan tetapi hal ini membuat Raja Amangkurat I marah sehingga Pangeran Adipati Anom harus menghadapi pilihan sulit dari sang ayahandanya yaitu harus membunuh Roro Oyi atau kehilangan haknya sebagai putra mahkota.
Pangeran Adipati Anom akhirnya memilih tahta dan menghabisi nyawa Roro Oyi dengan kerisnya.