BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Solusi saat musim penghujan bagi pembudidaya Cabai Merah Kriting (CMK) pada pengolahan lahan pertanian baru maupun bekas untuk ditanam kembali.
Selain tehnik pengolahan seperti biasa yang dilakukan, para petani dapat menggunakan produk kimia H2O2 atau hidrogen Peroxide.
Ini berfungsi untuk menekan jamur patogen penyebab layu Fusarium atau busuk batang, daun hingga buah dan bakteri yang tidak dibutuhkan tanaman CMK.
BACA JUGA:Kenali 3 Penyakit Tanaman Cabai di Musim Penghujan, Petani Harus Ketahui Cara Mengantisipasinya
Para petani dapat memanfaatkan cairan kimia tersebut untuk mengurangi penggunaan fungisida dan bakterisida saat pengolahan lahan pertanian untuk menanam CMK untuk mengurangi biaya pembeliannya.
H2o2 harganya lebih murah daripada bakterisida yang dapat dibeli melalui pemesanan online.
Penggunaan H2O2 konsentrasi 50 persen dapat menetralisasi lahan bekas tanaman lain dari jamur patogen dan bakteri yang membahayakan dan cendrung aktif kembali saat musim penghujan.
BACA JUGA:Waspada Musim Hujan! Bunga dan Buah pada Cabai dan Jambu Air Rontok, Begini Solusinya
Cara penyemprotan Gulutan bedengan dengan dosis 1 liter 1 CC tergantung dari tangki penyemprotan. Sebelum ditutup plastik mulsa kembali dan dibiarkan selama dua minggu sebelum penanaman CMK.
Setelah melakukan penanaman pada petani juga disarankan untuk melakukan pengecoran dengan H2O2 dengan dosis yang sama pada lobang tanam.
Dan setiap lobang tanam 100 CC saat musim penghujan atau pada cuaca ekstrim dengan interval 2 minggu sekali.
BACA JUGA:WOW! Cukup Pakai 2 Bahan Dapur Ini, Tanaman Cabai Bisa Berbuah Lebat
Kegunaannya menyediakan kadar oksigen dalam tanah sehingga membantu serapan unsur hara bagi tanaman serta membantu melarutkan siswa residu pupuk kimia.
Atau dengan cara melakukan penyemprotan untuk mengurangi hama Thrips, kutu-kutuan hingga ulat penggerek batang CMK.
Gunanya untuk membantu ketersedian oksigen saat proses fotosintesis pada tanaman cabai dengan interval penyemprotan seminggu sekali.