b. Menamai gunung di tepi telaga sarangan dengan nama Lawu yang merupakan singkatan Layu Awu yang berarti mati menjadi abu.
Zaman dulu di wilayah ini diketahui di zaman kekuasaan Ratu Isyana Tunggawijaya, orang-orang yang meninggal tidak dikubur tetapi dibakar dan abunya banyak disimpan di gunung-gunung.
Hal itu dilakukan karena menganggap gunung merupakan tempat bersemayamnya para Dewa.