Berdasarkan sejarah Santa Claus merupakan sosok yang melegenda di dalam cerita rakyat masyarakat Eropa. --Foto: Freepik.com/freepik
BACA JUGA:Libur Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Ingatkan Tetap Waspada
Tidak hanya itu saja orang yang sedang kesusahan dan sedang membutuhkan pertolongan dibantu dengan sepenuh hati, dikarenakan kebaikan hatinya Saint Nicholas ini dianggap sebagai orang suci.
Berdasarkan dari data sejarah tempat tinggalnya, ada kemungkinan besar ciri perawakan dari Santa Claus ini jauh dari gambaran orang-orang pada saat ini.
Santa Claus ini digambarkan orang yang telah berusia 60 tahun, mempunyai kulit seperti minyak zaitun yang merupakan khas orang Yunani, bermata cokelat, dan memiliki rambut abu-abu atau perak.
Karena hal ini diungkapkan oleh para ilmuwan pada saat merekonstruksi wajah Santa Claus memakai teknologi forensic.
BACA JUGA:Saat Lelap Tidur, Rumah Petani di Rejang Lebong Ludes Terbakar
Para ilmuwan menduga Santa Claus mempunyai hidung yang rusak dikarenakan mengalami cedera setelah dirinya dianiaya oleh orang-orang Kristen pada masa kekuasaan Kaisar Diocletian dari Kerajaan Romawi.
Selanjutnya Illustrator asal Amerika Serikat yang merupakan kelahiran Jerman, Thomas Nast (1840-1902), diketahui sebagai orang yang pertama kali memperkenalkan sosok Santa Claus dengan ciri dan perawakan yang seperti dikenal pada ini.
Dimana di tahun 1881, Nast ini menciptakan versi modern Santa Claus yang merupakan sebagai sosok yang periang, gemuk, dan berbaju serba merah.
Kemudian di tahun 1822, Clement Clarke Moore yang merupakan seorang menteri Episkopal atau keuskupan, dia menulis sebuah puisi Natal panjang untuk ketiga putrinya yang berjudul Laporan Kunjungan dari Santa Claus.
BACA JUGA:Lebih Hemat Biaya, Begini Cara Membuat Pasir Kucing dari 3 Bahan Alternatif
Di puisi Natal tersebut, Moore menggambarkan sosok Santa Claus seperti yang sering kita lihat pada saat ini.
Yaitu seorang peri tua periang dengan badan yang gemuk dan memiliki kemampuan supranatural yang bisa menerbangkan kereta rusa terbangnya.
Hingga pada akhirnya, Saint Nicholas diwujudkan sebagai sosok Santa Claus yang mana pada setiap malam Natal mendatangi dari rumah ke rumah untuk mengantarkan hadiah kepada anak-anak.
Diketahui Santa Claus ini juga sempat dianggap sebagai alat propaganda Amerika Serikat, malah di Uni Soviet yang pada saat itu di bawah kekuasaan Joseph Stalin, pernah berusaha memberantas segala hal yang berbau Santa Claus dan Natal yang bersifat sekuler dan menjadi ciri khas negara tersebut.