Pada beberapa wilayah seperti Thailand, kucing emas Asia disebut sebagai Seua fai (fire tiger). Berdasarkan legenda regional, pembakaran bulu kucing emas Asia akan mendorong harimau menjauh.
Bahkan makan daging kucing emas diyakini memiliki efek yang sama. Orang-orang dari suku Karen percaya bahwa hanya membawa sehelai rambut dari kucing emas akan hoki.
BACA JUGA:Ini Sosok Mayor Teddy, Lakukan Aksi Heroik pada Seorang Wanita Saat Kampanye Akbar Prabowo
Tapi sebagian masyarakat adat percaya bahwa kucing emas Asia ini akan menjadi ganas, hanya saja bila ditangkar dengan baik akan sangat jinak dan tenang.
Foto Pertama Kucing Emas di Makalu Barun Taman Nasional
Bukan hanya ada di Indoensia saja, kucing emas Asia juga hidup di seluruh Asia Tenggara. Dimulai dari Pegunungan Tibet, Nepal, Bhutan, India dan Bangladesh ke Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Cina Selatan lanjut Malaysia dan Sumatera.
BACA JUGA:Liburan Berakhir Waktunya Kerja! Ini 15 Tips Agar Semangat Kembali Bekerja
Di Indonesia peneliti berhasil mendapatkan foto pertama kucing emas melanistic Asia di Makalu Barun Taman Nasional di ketinggian 2.517 m (8.258 ft) pada Mei 2009.
Kucing emas Asia akan hidup pada habitat hutan diselingi dengan daerah berbatu dan ditemukan di sulung kering, hutan hujan tropis yang hijau dan subtropis.
BACA JUGA:8 Tips Puasa Bagi Penderita Diabetes, Dijamin Ibadah Menjadi Lancar
Kadangkala kucing emas Asia ini ditemukan di medan yang lebih terbuka seperti padang rumput Assam Manas National Park. Pada ketinggian antara dataran rendah sampai lebih dari 3.000 m (9.800 ft) di Himalaya.
Sementara di Laos, kucing emas Asia muncul di daerah pertumbuhan kembali bambu, hutan semak belukar dan terdegradasi dari dataran Mekong untuk 1.100 m (3.600 ft).
BACA JUGA:Kisah Aneh, 3 Orang di Dunia yang Tidak Pernah Tidur Sepanjang Hidupnya
Para ahli sempat melakukan survei di Sumatera dan di Et-Nam Phou Louey Nasional Protected Area di utara Laos menunjukkan bahwa mereka lebih umum daripada kucing kecil sympatric.
Jumlah mereka juga lebih banyak daripada yang diyakini sebelumnya. Sementara survei yang dilakukan di Thailand, Myanmar Utara dan India Barat Arunachal Pradesh menemukan jumlah angka lebih sedikit.