BACA JUGA:Chinese dan Pribumi Jarang Bersatu atau Menikah? Ini Alasannya
Para ahli juga memasang kamera perangkap di Jigme Singye Bhutan Wangchuck National Park, kamera dipasang pada ketinggian 3.738 m (12.264 ft).
Peneliti juga melakukan hal yang sama di Cagar Biosfer Sikkim ini Khangchendzonga, pada ketinggian 3.960 m.
BACA JUGA:Ketahui dan Simak, 4 Tata Cara Nyoblos di TPS pada Pemilu 14 Februari 2024
Bisa Memanjat Pohon
Menariknya kucing emas Asia punya kemampuan memanjat pohon bila diperlukan. Salah satu hewan burunnya adalah burung, tikus besar dan reptil, ungulates kecil seperti muntjacs dan rusa sambar muda.
Kucing emas Asia mampu menjatuhkan mangsa yang lebih besar dari diri mereka sendiri, misalnya sapi atau kerbau domestik. Bahkan di pegunungan Sikkim, kucing emas Asia dilaporkan memangsa ghoral.
BACA JUGA:Astaga! 5 Pemilik Zodiak Ini Cenderung Suka Meminjam Uang, Mudah Terjebak Utang
Suara kucing emas Asia mulai mendesis, meludah, mengeong, mendengkur, menggeram dan menggelegak.
Menariknya kucing emas Asia ini punya metode komunikasi lain dengan cara menandai dengan aroma, penyemprotan urin, menggaruk pohon dan kayu dengan cakar dan menggosok kepala terhadap berbagai objek, seperti kucing domestik.
BACA JUGA:Terbaru! 5 Rekomendasi Mobil Bekas dengan Harga Dibawah Rp40 Jutaan
Kucing emas Asia rata-rata melakukan aktivitas pada malam hari, hanya saja studi lapangan pada dua radio-berkerah spesimen menunjukkan pola aktivitas arrhythmic didominasi aktivitas pada larut malam.
Perburuan Ilegal Kucing Emas Asia
Kerusakan habitat akibat deforestasi hutan membuat keberadaan kucing emas Asia kini sulit ditemukan. Ditambah lagi jumlah mangsanya juga menurun.