2. Reksadana Obligasi
Reksadana yang menginvestasikan dana dalam obligasi atau surat utang.
Biasanya lebih stabil dibandingkan reksadana saham, namun potensi keuntungannya juga lebih rendah.
3. Reksadana Campuran
Reksadana yang menggabungkan investasi dalam saham dan obligasi.
Cocok untuk investor yang menginginkan keseimbangan antara risiko dan potensi keuntungan.
Tidak hanya itu, penting untuk memahami bahwa setiap jenis reksadana memiliki karakteristik dan tingkat risiko yang berbeda.
Reksadana saham cenderung memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi, tetapi juga lebih berisiko.
BACA JUGA:5 Alasan Mengapa Harus Investasi Emas, Bukan Cuma Nilainya yang Stabil
Di sisi lain, reksadana pendapatan tetap dapat memberikan stabilitas pendapatan, meskipun keuntungannya mungkin lebih rendah.
Cara Memilih Reksadana yang Tepat:
1. Tentukan Tujuan Keuangan Anda
Sebelum memilih reksadana, identifikasi tujuan keuangan Anda.
Apakah Anda menginginkan pertumbuhan investasi jangka panjang atau pendapatan reguler?
2. Ketahui Profil Risiko Anda
Menilai tingkat toleransi risiko Anda akan membantu Anda memilih jenis reksadana yang sesuai.