Tapi ketentuan Allah berlaku.
Malaikat maut menjemput nyawanya ketika si preman sedang dalam perjalanan menuju tempat yang disarankan orang alim tadi.
Berdasarkan tuntunan, si pendosa pasti akan menerima azab atas dosa yang dilakukannya semasa hidup.
Tapi niatnya untuk bertobat, meski belum terlaksana, sudah mendatangkan malaikat Rahmat.
Terjadi perselisihan antara malaikat azab dan malaikat rahmat.
Menurut malaikat rahmat, orang tersebut sudah mendapatkan ampunan karena dia sudah pergi bertobat dengan menghadapkan hatinya kepada Allah secara sungguh-sungguh.
Malaikat azab berkata, ‘’Sesungguhnya orang ini belum pernah melakukan kebaikan secuilpun.’’
BACA JUGA:Ini 8 Tips Desain Rumah Minimalis Modern, Kedepankan Efisiensi, Utamakan Fungsi Perabot
BACA JUGA:6 Rekomendasi Cat Rumah Minimalis untuk Ruang Tamu agar Terlihat Mewah
BACA JUGA:6 Tips Dekorasi Rumah Minimalis yang Terlihat Sempit agar Luas dan Bikin Nyaman
Lalu, datang malaikat lainnya yang kemudian disepakati menjadi penengah.
Mereka bersepakat akan mengukur langkah perjalanan si pendosa dari tempatnya bertolak dan berniat tobat hingga tempat yang akan dituju.
Setelah diukur dengan seksama, ternyata perjalanan si pendosa sudah lebih dekat ke tempat tujuannya untuk bertobat dibandingkan jarak tempatnya bertolak dari semua kejahatan.
Akhirnya ruh sang pendosa dibawa malaikat rahmat menghadap Allah dan memohon ampunan dari Yang Maha Berkuasa.
Si Pendosa akhirnya masuk surga.
Menilik apa yang dilakukan pendosa ini, maka berarti Allah SWT lebih menyukai pelaku maksiat yang gemar bertobat, daripada orang sholeh atau ahli ibadah yang tidak pernah merasakan salah.