BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Pulau Hashima, sejak lama menjadi simbol sejarah industri dan kemunduran Jepang.
Pulau Hashima, dikenal juga sebagai Gunkanjima, merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di lepas pantai Nagasaki, Jepang.
BACA JUGA:Rendah Kalori dan Kaya Nutrisi, Buah Blewah Cocok untuk Diet, Bisa Bantu Jaga Kesehatan Kulit
Pulau ini dulunya menjadi lokasi penambangan batu bara yang cukup besar pada awal abad ke-20 di Jepang.
Pulau tersebut telah menjadi saksi bisu dari sejarah kelam dan kejayaan masa lalu industri penambangan batu bara di Jepang.
BACA JUGA:Pentingnya Pemanasan Sebelum Olahraga, Ini 4 Tips Pemanasan yang Benar
Dimana bangunan apartemen beton yang padat di Pulau Hashima ini dulunya dihuni oleh para penambang batu bara dan keluarga mereka.
Mereka hidup di sana selama masa kejayaan industri penambangan batu bara, sebelum pulau tersebut ditinggalkan pada tahun 1970 setelah tambang batu bara di sana ditutup.
BACA JUGA:Elisa Memimpin Jauh, Destita dan Leni Jhon Latief Kejar-kejaran! Sultan Menyusul
Saat ini, pulau ini telah dilindungi sebagai Situs Warisan Dunia United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Pulau Hashima telah menarik perhatian sebagai simbol sejarah industri dan kemunduran dari perkotaan.
BACA JUGA:Bisakah Membentuk Tubuh Ideal Tanpa Perlu ke Gym? Coba Lakukan Tips Berikut Ini
Dengan menyusuri bangunan-bangunan yang terbuat dari beton yang mangkrak di pulau tersebut, maka kamu akan merasakan aura yang menakutkan dari kesepian dan kehampaan yang membekas pada bangunan-bangunan ini.
Namun Pulau Hashima tersebut juga menawarkan keindahan arsitektur yang unik. Dimana terdapat bentuk bangunan-bangunan apartemennya yang terkenal sangat padat, dan sering disebut sebagai kota tanpa jalan.
BACA JUGA:Jangan Dibiarkan! Kenali 7 Penyebab Sakit Kepala Bagian Depan dan Cara Mengatasinya