Tangkap Peluang Investasi di 2024, Bank Mandiri Kembali Gelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2024

Rabu 21-02-2024,16:11 WIB
Reporter : M. Irfansyah
Editor : Ana Mariyohana

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.Com - Menyambut positivisme tahun ini, Bank Mandiri bersama anak perusahaan Mandiri Sekuritas akan kembali menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2024. 

Forum investasi tahunan terbesar ini, akan berlangsung selama lima hari mulai dari tanggal 4 Maret 2024 hingga 8 Maret 2024, dengan rangkaian acara yang terdiri dari Macro Day, Investment Day, Site Visit, dan Corporate Day.

BACA JUGA:Kamu Menderita Maag, Silakan Coba 6 Tips Nyaman Berpuasa Ini, Jaga Pola Makan

Lebih megah dari tahun sebelumnya, event utama Macro Day akan diadakan pada tanggal 5 Maret 2024 yang diselenggarakan secara hybrid, dengan perkiraan peserta mencapai lebih dari 20.000 peserta. 

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria menjelaskan MIF 2024 akan menjadi penyelenggarakan yang ke-13 dan menjadi wujud konsistensi Bank Mandiri dalam mendorong keran investasi di Indonesia dengan melibatkan ragam investor dan pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri. 

BACA JUGA:Update! Ini 45 Caleg Bakal Duduk di DPRD Provinsi: Golkar, PAN, PDIP dan Gerindra Kursi Pimpinan

Mengusung tema ‘Thriving Through Transition’ MIF 2024 akan membahas isu-isu strategis yang berkaitan dengan prospek ekonomi Indonesia di tengah tahun pemilu global atau super election year. 

“MIF kali ini membahas sumber-sumber pertumbuhan yang penting bagi Indonesia salah satunya sektor manufaktur dan pertanian,” terang Eka di Jakarta, Rabu (21/2). 

BACA JUGA:Terlibat Kasus Korupsi yang Rugikan Negara Rp1,6 Miliar Lebih, Mantan Pejabat Bengkulu Tengah Ditahan Jaksa

Bukan tanpa sebab, berdasarkan hasil riset Tim Ekonom Bank Mandiri sektor manufaktur memiliki kontribusi yang terbesar terhadap PDB, namun kontribusinya cenderung menurun dari kisaran 20 persen sebelum pandemi menjadi 18 persen. 

Revitalisasi sektor manufaktur sangat penting karena sebagian industri pada sektor ini dapat menghasilkan nilai tambah yang signifikan dan menyerap tenaga kerja yang cukup besar.

BACA JUGA:Cek Fakta: 5 Penyebab Bau Ketiak Akibat Kondisi Medis, Pertanda Diabetes

Sementara sektor pertanian merupakan sektor dengan kontribusi terbesar kedua pada pertumbuhan ekonomi.

“Dengan risiko perubahan iklim yang semakin tinggi, ketahanan pangan menjadi isu yang penting untuk mencapai keberlanjutan ekonomi,” tambah Eka.

BACA JUGA:Harga Cabai di Pasar Tradisional Bengkulu Tembus Rp120 Ribu, Apa Faktor Penyebabnya?

Kategori :