Kamis Putih
Tujuan Kamis Putih bagi umat Katolik adalah untuk mengenang perjamuan terakhir Yesus bersama murid-muridnya sebelum ia diserahkan untuk disalib.
Pada perjamuan terakhir, Yesus meminta murid-muridnya untuk membuat roti dan anggur guna mengenangnya. Dari urutan inilah muncullah Sakramen Ekaristi dan setiap kali umat Katolik merayakannya, mereka mengingat pengorbanan Kristus Yesus.
Selain itu, pada Kamis Putih juga diadakan rekonsiliasi sebagai satu kesatuan. Sakramen-sakramen Katolik yang tergolong dalam sakramen penyembuhan.
BACA JUGA:Bisa Tingkatkan Metabolisme dan Melatih Pernapasan, Ini Manfaat Berenang di Pagi Hari
Rekonsiliasi ini dilayani oleh gereja, agar masyarakat dapat mengembalikan pikiran pertobatannya kepada Tuhan.
Ada beberapa rangkaian yang dilakukan mulai dari pembukaan, liturgi sabda, pembasuhan kaki, liturgi ekaristi dan pemindahan sakramen mahakudus.
Kamis Suci juga melambangkan keteladanan seseorang yang rendah hati dan tidak melayani siapapun.
BACA JUGA:Dapil Seluma Kursi DPD RI: Destita Tak Terkalahkan, Elisa Ditekuk 2.908 Suara
Umat katolik yang berkhianat hingga penyaliban Yesus dipanggil untuk memaafkan, khususnya untuk mengampuni musuh.
Jumat Agung
Merayakan Jumat Agung, umat Kristiani mengenang kematian Yesus Kristus di kayu salib. Jumat Agung adalah hari dimana Yesus berkorban untuk menebus dosa manusia.
Sebelum penyaliban-Nya, ia disiksa, dicambuk, memikul salib-Nya sendiri, memahkotai duri dan akhirnya disalib.
BACA JUGA:5 Model Gamis Lebaran 2024 yang Trendi, Bikin Wanita Tampil Modis dan Memukau
Saat merayakan Jumat Agung, umat Katolik biasanya menahan diri untuk tidak makan daging dan umat Katolik juga melakukan Jalan Salib hari ini.