BACA JUGA:Buah Kering Dikategorikan Makanan Sehat, Tapi Mengandung Kalori dan Gula Tinggi
Unesco pernah mengadakan gelaran Internastional The Year of Optic 2015, yakni perayaan mengenang 1.000 tahun Ibn Al Haytham.
Ada salah satu temuan Ibn Al Haytham yang paling merevolusi pandangan sains dunia ketika itu.
Ibn Al Haytham menjelaskan bagaimana cara mata kita bekerja.
Penjelasan Alhazen atau Abu Ali Al-Hasan sebutan Ibn Haytham di Eropa, membantah teori sebelumnya.
BACA JUGA:Belasan Miliar Proyek Kanwil Kemenag! Balai Nikah dan Pusat Layanan Haji, Ini Daftarnya
BACA JUGA:Laporan SPT Tahunan Meningkat 25 Persen di KPP Pratama Curup
Ibn Al Haytham juga yang memetakan bagian-bagian mata yang berfungsi mengatur masuknya cahaya.--DOK/RB
BACA JUGA:Rekomendasi 5 Merek Toples Kue Kering yang Bagus dan Model Terbaru untuk Lebaran 2024
BACA JUGA:Ini 8 Manfaat Buah Rambutan, Si Manis yang Kaya Vitamin C, Bisa Meningkatkan Kesehatan Mata
Untuk diketahui, sebelum adanya Ibn Al Haytham, ilmuwan Yunani seperti Plato percaya bahwa mata mengeluarkan semacam sinar ke arah objek untuk bisa melihat.
Hal itu kemudian dibantah oleh Ibn Al Haytham.
Ditegaskan Alhazen, bahwa justru matalah yang menangkap pantulan cahaya hingga kita bisa melihat.
Ibn Al Haytham juga yang memetakan bagian-bagian mata yang berfungsi mengatur masuknya cahaya.
Seperti iris mata, pupil, kornea, dan retina mata.
BACA JUGA:9 Tanaman Ini Ada Dalam Al Quran Padahal tidak Tumbuh di Arab, Justru Banyak di Indonesia