Selama kehamilan, perubahan hormon seperti peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat memengaruhi keseimbangan cairan di dalam mata.
Hal ini dapat menyebabkan perubahan pada kornea dan lensa mata, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penglihatan kabur.
BACA JUGA:Konspirasi Hilangnya Kate Middleton Dikupas oleh FBI, Ditonton Hampir 2 Juta Orang di Tiktok
Selain itu, peningkatan volume cairan di dalam tubuh juga dapat menyebabkan pembengkakan pada kornea, yang juga dapat mempengaruhi penglihatan.
Penglihatan kabur selama kehamilan umumnya bersifat sementara dan akan membaik setelah melahirkan.
Namun, jika penglihatan kabur terjadi secara teratur atau parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau optometris untuk evaluasi lebih lanjut.
BACA JUGA:Tabel Dana Desa 2024 Kabupaten Demak, Jawa Tengah: Simak Rinciannya di Sini
4. Peningkatan denyut jantung
Selama kehamilan, tubuh wanita mengalami perubahan fisiologis yang signifikan. Salah satu perubahan tersebut adalah peningkatan denyut jantung.
Hal ini terjadi karena selama kehamilan, tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak oksigen dan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Seiring dengan pertumbuhan janin, volume darah dalam tubuh ibu hamil juga meningkat, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
BACA JUGA:Viral! Ghea Indawari Berjudul Teramini, Bukan Lagu Rohani: Ini Liriknya
Peningkatan denyut jantung ini merupakan respons fisiologis normal tubuh ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan tambahan selama masa kehamilan.
Selain itu, faktor-faktor seperti stres, kecemasan, atau aktivitas fisik juga dapat memengaruhi denyut jantung selama kehamilan.
Oleh karena itu, peningkatan denyut jantung pada ibu hamil umumnya dianggap sebagai respons normal tubuh terhadap kehamilan.